Langkat.AnalisaOne.com I Dugaan Mark up siswa atau penggelembungan data siswa di Sekolah MTSS Nahdhatul Islam, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat mulai terhendus dan diminta periksa.
Kabar tak sedap ini menjadi buah bibir masyarakat, sebab dugaan Mark Up siswa terhendus oleh salah seorang Nara sumber dan telah beredar disalah satu media.
Dari informasi yang dihimpun, bahwa bermula adanya beberapa orang tua siswa yang menyebutkan bahwa sekolah MTSS Nahdhatul Islam hanya memiliki jumlah siswa yang sedikit.
Lantas menurut sumber, diduga untuk mendapatkan anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang besar, pihak sekolah meminta kerja sama kepada pesantren agar siswanya bisa ikut masuk di sekolah MTSS Nahdhatul Islam.
“Ini siswanya sedikit bang.jadi sebagian siswanya dari pondok pesantren yang di ambil” ujar sumber.
Untuk jumlah murid di sekolah Swasta MTSS Nahdhatul Islam, sumber menyebutkan hanya sebanyak 13 orang dan untuk kelas I, hanya berjumlah 3 orang dan untuk melengkapi siswanya pihak sekolah mengambil dari siswa pesantren terdekat.
“Kalau jumlah siswa kelas I hanya 3 orang bang. Lebihnya dari pesantren di ambil siswanya bg.” Ujarnya lagi.
Sementara, Pihak pesantren yang diwawancarai wartawan membenarkan bahwa sebagian anak asuhnya /siswanya ikut terdaftar di Sekolah MTSS Nahdhatul Islam.
“Ia memang ada anak asuh kita yang di tarik ke MTSS Nahdatul Islam” sebutnya.
Ia juga mengatakan untuk mengambil tingkat kelulusan kelas 3, pihak pesantren ada membayar sejumlah uang yang besarnya Rp.500.000.
“Kalau pengutipan itu ada. Tapi itu untuk yang ujian. di kutip oleh MTSS Nahdatul Islam Rp.500.000 / siswa” katanya.
Sayangnya, Kepala Sekolah MTSS Nahdhatul Islam, Suhaidah yang berhasil dikonfirmasi wartawan merasa berang dan mengancam wartawan akan mengadukan.
“Jangan sesuka hati kalian aja.saya bisa mengadukan kalian nanti” jawabnya dengan lantang
Terpisah, saat wartawan mendatangi ruangan Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara H. Erwin Pinayungan Dasopang, M.Si. sedang tidak berada di luar. Begitu juga dengan Kepala Seksi Bidang Kelembagaan SIM, Syamsiah juga tidak berada di tempat.
Salah seorang stafnya yang ditanyakan wartawan menyebutkan kalau Kepala Bidang sedang di jakarta dan ibu Kepala Seksi sedang persi ke Sidempuan.
“Pak Kabid di jakarta bang.kalau Bu Kasi ke Sidempuan” ujar staf Kanwil Kemenag Sumut.(tim).