Medan.AnalisaOne.com I Kasus perampasan uang nasabah di dalam Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Ringroad kini semakin terang. Pasalnya, pihak Polrestabes Medan telah memanggil beberapa saksi termasuk security bank BSI untuk dimintai keterangan atas kasus Perampasan uang milik Rizki Ansari.
Sayangnya pimpinan cabang Bank BSI KCP Ringroad, Novri sulit di konfirmasi wartawan terkait adanya kejahatan didalam kantornya. Tidak hanya itu, Saat di hubungi via WhatsApp oleh wartawan, Novri tidak mau menjawab dan langsung memblokir kontak wartawan.
Saat didatangi ke kantornya, Novri selaku Kepala Bank BSI KCP Ringrud tidak mau dijumpai, padahal beberapa wartawan sudah membuat janji untuk melakukan konfirmasi kepadanya melalui security bank.
“Tidak ada pak Novrinya.dia sedang ada tamu pak” ujar security Bank BSI KCP Ringroad.
Terpisah, sulitnya pimpinan Bank BSI KCP Ringroad dikonfirmasi atas kejadian tindak pidana perampasan di dalam kantornya membuat Ketua DPW Sumut Badan Pemantau Korupsi Penyelelnggaraan Negara Kesatuan Republik Indonesia (BPKP NKRI) Geram. pasalnya wartawan yang datang untuk konfirmasi itu sesuai dengan tugas dan fungsinya.
“Wartawan itu tugas yang mulia. Wartawan profesional harus menjunjung tinggi kode etik wartawan. jadi wartawan yang datang itu untuk konfirmasi agar pemberitaan yang dimuat tidak tendensius dan menyudutkan pihak bank. Selaku pimpinan Bank BSI KCP Ringroad mengelak, jnikan menimbulkan tanda tanya. Jadi bukan seperti itu sosok pimpinan yang tidak paham dengan keterbukaan informasi publik” jelas Hambali.
Hambali menilai jika prilaku pimpinan Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Ringroad tidak bisa dikonfirmasi, artinya jelas bahwa dugaan tindak pidana perampasan uang nasabah itu benar terjadi didalam Bank. Dan ini pasti ada kerja sama dengan oknum pegawai bank.
“Kalau tidak mau dikonfirmasi, artinya jelas dugaan tindak pidana itu benar terjadi di dalam Bank. artinya ada dugaan oknum yang memfasilitasi kedatang paman korban hingga terjadinya perampasan uang milik korban” ujar Hambali.
Jauh dikatakan Hambali, ia meminta agar proses penyidikan ini berjalan dengan transfaran di Polrestabes Medan. Menurutnya kejahatan perampasan didalam Bank ini jarang terjadi, apalagi dilakukan oleh keluarga yang di fasilitasi oleh oknum pegawai bank.
“Jadi, kita meminta agar proses penyidikan di Polrestabes Medan transparan tanpa ada permainan. Karena kejahatan ini jarang terjadi, apalagi pelakunya adalah keluarganya” sebut Hambali mengakhiri.(ri).