Binjai.AnalisaOne.com I Dugaan maling bermodus ngaku Dinas Pendidikan Binjai yang sedang marak terkait bekas barang bangunan sekolah SDN di Kota Binjai kini mulai menguap. Sabtu, (20/8).
Pantauan AnalisaOne.com, dari data yang dihimpun tahun 2021, terlihat bahwa barang sisa bangunan rehab sekolah atau mubelier yang merupakan sebagai inventaris sekolah kini nyaris hilang tak bersuara.
Kini tahun 2022, kejadian yang sama masih terlihat meskipun Dinas Pendidikan Kota Binjai telah mengeluarkan surat edaran tanggal 05 Agustus 2022 tentang penyimpanan barang inventaris rehab sekolah yang langsung ditanggungjawabi oleh seluruh Kepala Sekolah SD dan SMP.
Sayangnya, surat edaran tersebut salah satu Kepala Sekolah SDN 027143, Saudur Yusmi Silalahi selaku kepala mengaku tidak mengetahui tentang penjelasan edaran surat Disdik tersebut.
Kepala Sekolah yang baru lulus sebagai sekolah penggerak tersebut saat dikonfirmasi wartawan terkait hilangnya barang bangunan bekas rehab sekolah di tempatnya memimpin mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui kemana barang bangunan bekas rehab sekolah yang sedang dikerjakan di sekolahnya.
“Seng yang dibongkar diletakkan di halaman depan sekolah, besoknya sudah tidak ada pak, saya nggak tahu diambil oleh siapa, bahkan informasi dari tukang beberapa barang milik mereka juga hilang” tulis Saudur melalui via whatshap kepada wartawan.
Namun saat dikonfirmasi lagi bahwa keterangan salah seorang guru mengatakan barang bongkaran di bawa oleh pemborong bangunan, dan kenapa penjelasan ibu berbeda dan apakah memang sengaja di hilangkan atau ada dugaan persekongkolan untuk menghilangkan aset Sekolah, Padahal sudah ada edaran Disdik binjai, saudur menjawab bahwa dirinya tidak ada kerjasama dengan siapapun. Bahkan dirinya tidak mengetahui penjelasan surat edaran itu.
“Kami tidak pernah bersekongkol dengan siapapun pak. Saya tidak tahu tentang penjelasan itu” kata Saudur lagi.
Dari penjelasan Saudur, ia menuding bahwa disekolah tempat ia mengajar banyak maling, sehingga barang bekas bangunan hilang atau raib entah kemana. Namun terdapat keganjalan dari salah seorang guru. Dimana guru tersebut mengungkapkan bahwa seluruh barang bekas rehab bangunan dibawa oleh pemborong.
“Barang bekas rehab sekolah dibawa oleh pemborong bang.kata mereka mau dibawa ke Dinas Pendidikan. Jadi kalau pihak sekolah mau membayari barang bekas bangunan sekolah ini, tidak masalah. nanti uangnya masuk ke Kas Pemko Binjai”sebut guru kepada wartawan.
Parahnya lagi, usai wartawan melintasi jalan Amir Hamzah Binjai, terlihat salah seorang botot mengendarai becak membawa seng bekas bongkaran sekolah SDN. Namun saat dikonfirmasi wartawan, pekerja tersebut membenarkan bahwa seng bekas yang hendak dijual adalah milik salah satu sekolah SD. sayangnya saat kru wartawan menggali dari mana asal seng tersebut, dirinya tidak mau mejelaskan dan mengaku hanya pekerja saja.
“Benar bang, ini seng dari sekolah di Binjai. Kan lagi banyak rehab sekolah tahun ini bang. Saya tidak tahu SD mana bang. Saya hanya pekerja, jadi bos saya namanya Andi” katanya.
Sebelumnya, informasi yang diketahui sekolah SDN 027143 kini telah mendapatkan 4 kegiatan proyek pengerjaan fisik dimana bantuan rehab 3 Ruang Kelas Baru (RKB) sebesar Rp.240 juta yang dimenangkan oleh CV.Insan Mandiri beralamat Jln.Mahoni, Kota Binjai, bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK), Rehab Ruang kepala Sekolah sebesar Rp.36 juta, Rehab Kamar Mandi sebesar Rp.18 juta dan bangunan ruang UKS sebesar Rp.60 juta.
Sayangnya saat dilokasi, beberapa pengerjaan proyek fisik di SDN 027143 yang baru dikerjakan tahun 2022, tidak memiliki plank proyek sebagai bentuk ketransparanan pengerjaan yang bersumber dari dana Kementerian tersebut.(ri).