Medan.AnalisaOne.com I – Sungguh sangat miris dialami kedua kakak-beradik yatim piatu yang di tinggal oleh kedua orang tuanya meninggal dunia. Ironisnya, anak yatim piatu yang di tinggalkan menjadi anak terlantar yang tidak didata oleh kepala lingkungan agar mendapatkan bantuan soisal dari Kelurahan maupun Dinas Sosial.Kamis,(10/10/2024).
Azzahara (10) dan adiknya bunga (7), mengalami nasib memprihatinkan, bagaimana tidak kedua kakak-beradik ini hidup Luntang Lantung lantaran ayah dan ibunya meninggal dunia beberapa tahun yang lalu, kini kedua bocah tersebut diasuh secara bergantian oleh tetangganya.
Syukurnya kedua bocah tersebut berjumpa dengan Agustian Fauzi (Datok) yang rela dan siap membantu kedua anak yatim piatu itu.
Saat di konfirmasi awak Media, Datok menceritakan bagaimana sampai bertemu dengan Azzahara yang berawal mendapat informasi dari tim relawan bobby lovers melalui sambungan telepon WhatsApp.
“Datok ada anak yatim piatu yang tangannya seperti gosong terbakar ” Ungkap Agustian Fauzi menirukan ucapan tim relawannya.
Berbekal informasi itu, Datok langsung luluh dan meminta agar mendatangi lokasi mereka (anak yatim-piatu) berada.
“Dari informasi itu, saya langsung mendatangi di kediaman anak itu. Mereka tinggal di KL Yos Sudarso KM 13,5 martubung Medan. Lingkungan Vlll, Kel. Besar ,Kec. Medan labuhan. Dan benar terlihat sungguh memprihatikan kondisinya, hingga saya meneteskan air mata karena merasa kasihan. Tak tega kak, dengan kondisi sebagian tangan Azzahra menghitam dan busuk bahkan maaf katanya sudah berulat. sedih saya melihat ini” ungkap Agustian atau yang biasa di sapa Datuk
Tak waktu lama kak, Datuk langsung membawa anak tersebut untuk di rawat dan di lakukan penanganan oleh Rumah Sakit.
“di hari yang sama saya langsung menyiapkan ambulance yang biasa kita pakai untuk membantu masyarakat. dan membawa si anak ke Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan. Dan langsung dilakukan operasi. Dan terpaksa tangan Azzahara diamputasi lantaran sel jaringan tangan nya sudah tidak berfungsi lagi” jelas Datuk sambil bersedih.
Saat ditanyakan gejala dan penyebabnya, datuk juga tidak mengetahui hingga tangan bocah tersebut membusuk dan berulat.
“untuk penyebabnya sendiri saya kurang tau pasti,kak. Namun kalau pengakuan dari Azzahara atau warga di tempat tinggal si anak sendiri si anak main perosotan dan terjatuh hingga mengalami patah tulang,namun anak takut untuk memberitahu ke tetangga karena dia tidak punya ayah dan ibu,kak. Informasi yang kita dapat, sempat di ceritakan oleh tetangganya kak, kok tangannya Azzahara bengkak setelah 2 hari terakhir di bawa lah ke rumah sakit ,kak. Dan di katakan tetangga nya Azzahara sudah beberapa kali dibawa ke rumah sakit tapi hanya disuntik dan dibersihkan saja itu di bulan Agustus 2024, kak” Beber Datok Agus sembari sedih menceritakan pada awak Media.
Datok Agustian Fauzi Berharap kedepannya kepala lingkungan (Keping), lurah, maupun camat jangan tutup mata melihat hal seperti ini. “Maunya lebih tanggap lagi mendata dan melihat masyarakat nya. jangan sampai ada lagi Azzahara berikutnya apalagi anak yatim piatu yang membutuhkan perhatian dan kasih sayang sebab kalau tidak kita siapa lagi yang membantu” Pungkasnya.
Tak hanya itu saja Datok Agustian ternyata selama ini salah satu pengiat sosial di kota Medan dan informasi yang di dapat dari masyarakat ternyata dirinya juga memiliki
Yayasan Kejeruan METAR Bilad Deli. Bergerak di bidang sosial, yang berada jalan Krakatau.
Tak cuma itu saya selama inipun Datok yang di kenal dermawan itu juga setiap hari Raya idul Adha selalu menyumbangkan Ratusan Hewan ternak Qurban untuk di bagikan ke masyarakat.
Kali ini Datok Agustian di angkat masyarakat Kota Medan untuk menjadi Ketua Tim Relawan Bobby Lovers01 Kota Medan. Masyarakat berharap agar Datuk Agustian tetap menjadi sosok dermawan sampai akhir hayatnya. Sebab dirinya sangat peduli kepada masyarakat apalagi sering membantu anak terlantar yang putus sekolah, sering buat kegiatan positif Jum’at berkah tidak ketinggalan, dan juga sering membantu mengirimkan bantuan
Ke Palestina melalui Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI).(ri/del)