Ketua FKWI : Tak Paham Materi Sosper, Anggota DPRD DS Hamburkan Uang Negara

Foto : Ketua FKWI, Hendrik P Hutapea, SH.

Deli Serdang.AnalisaOne.com I Politikus partai Hanura, Herly yang menjabat sebagai anggota DPRD Deli Serdang melalui Pergantian Antara Waktu (PAW) Alm.Berngap Sembiring, masih mendapatkan kritikan. Minggu, (16/7).

Foto : Pemberian uang dalam kegiatan Sosper Anggota DPRD DS, Herli kepada masyarakat diduga kuat menjadi penarik warga.

Sebab, apa yang dilakukan Herly yang duduk sebagai DPRD DS dari Fraksi Hanura telah mencoreng nama baik DPRD sendiri, Khususnya di Kecamatan Sunggal saat menggelar Sosialisasi Peraturan Daerah di Desa Sunggal Kanan kemarin.

Sementara Kritikan atas bahasa Herly yang terkesan menyakitkan oleh warga Kecamatan Sunggal muncul dari warga Kecamatan Sunggal itu sendiri, yakni Hendrik Paris Hutapea,SH yang juga sebagai Ketua Umum Forum Komunikasi Wartawan Indonesia (FKWI).

Beliau menyebutkan bahwa prilaku dan perkataan Herly sebagai DPRD DS saat menggelar Sosialisasi Peraturan Daerah (Sosper) di Desa Sunggal Kanan sangat menyakitkan dan terlihat sudah melakukan pelanggaran pemilu.

Dimana Herly menyebutkan bahwa kegiatan Sosialisasi Peraturan Daerah (Sosper) soal Ketahanan Keluarga yang digelar di Desa Sunggal Kanan baru-baru ini hanya dilakukannya di lokasi atau tempat yang ada suara pemilihnya saja.

“Ini yang perlu dipahami oleh para politikus dan KPU Deli Serdang. apalagi untuk Herly yang sudah lama kita ketahui berkecimpung di organisasi. Apa yang dikatakannya itu adalah sebuah ajakan agar kedepan jika warga masyarakat mau dibuatkan Sosialisasi Perda atau Reses harus memilihnya, sehingga kegiatan Sosper itu akan dilaksanakannya di daerah yang ada suaranya. Kalau tidak ada suaranya, tidak mau.inikan sudah menyakitkan” kata Hendrik.

“Harusnya ucapan dan perkataan itu tidak boleh di ucapkan, lantaran menjadi sakit hati warga yang saat pesta pemilu lalu tidak memilihnya. Dan disini Herly tidak memahami perlunya sosper itu,bukan terkait milih atau memilihnya. Tapi agar aturan itu di ketahui oleh masyarakat luas. Jadi bukan harus ada suaranya baru mau digelarnya sosper itu. Apalagi saat sosper kemarin terlihat ada uang 100 ribu diberikan Herly, dan ini pemanisnya agar warga datang. inikan dia sudah kembali kampanye dan seakan mengajak warga untuk kedepan memilihnya” sebut Hendrik.

Menurut Hendrik, Herly selaku anggota DPRD DS terlihat hanya menghamburkan uang negara saja,sebab dirinya juga tidak memahami tentang Peraturan Daerah Ketahanan Keluarga yang menjadi keharusan untuk di publikasikan dan dijalankan oleh masyarakat luas.

“Bagaimana itu, seorang anggota DPRD DS tapi ia nya tidak memahami tentang Peraturan itu sendiri. Terus apa yang didapat oleh masyarakat??
Jika penyampaian materinya saja tidak dipahami oleh Herly sendiri, bagaimana warga bisa paham??.
Jadi kegiatan yang dilaksanakan Herly diduga hanya menjadi momen mencari uang saja. Setelah selesai sosper, klaim ke Kabag sekwan. Ini namanya pembodohan.artinya tidak ada manfaat bagi masyarakat tentang isi peraturan daerah itu sendiri”tambahnya.

Hendrik menjelaskan, Harusnya aturan dan peraturan itu dipahami terlebih dahulu agar pemateri atau orang yang menyampaikan peraturan undang-undang itu mudah di mengerti dan diingat oleh masyarakat,

“jadi harusnya itu dipelajari dan dipahami oleh Herly, baru disosialisasikan kepada masyarakat agar mengerti aturan dan peraturan.bukan hanya sekedar memberikan nasi kotak dan amplop saja”imbuhnya.

Jauh dikatakan Hendrik, bahwa apa yang dilakukan Herly justru menimbulkan polemik kepada warga masyarakat terutama kepada para wartawan.

“Apalagi sebagai wartawan yang sedang menjalankan tugas sebagaimana di atur oleh Undang-undang, perkataan Herli saat menggelar sosialisasi itu sudah menciderai hati dan layak untuk tidak duduk kembali pada priode yang akan datang.
Jadi bagi warga masyarakat harus memahami pentingnya pengetahuan pertautan daerah itu. Jadi harus balance dia” kata Hendrik mengakhiri.

Foto : Herly saat menyampaikan kegiatan Sosper Ketahanan Keluarga.

Sementara, Herly dalam kegiatan Sosper Ketahanan Keluarga baru-baru ini menyebutkan kepada wartawan bahwa dirinya belum mengetahui betul terkait fungsi DPRD DS lantaran ia mengaku baru 3 bulan menjabat sebagai Anggota DPRD DS, dari fraksi Hanura melalui PAW.

“Saya belum mengetahui betul di DPRD ini bang.tapi kalau di organisasi saya capek kali”Kata Herly saat menggelar sosper di Desa Sunggal Kanan.

Ucapan yang menyakitkan bagi warga masyarakat juga terlihat di acara Sosialisasi Perda tersebut. dimana beliau mengaku melaksanakan kegiatan Sosialisasi hanya mau ditempat yang ada suaranya.

“saya baru menjabat ini bapak ibu, jadi apa yang menjadi masukan saya di sosialisasi ini akan saya bawa ke Rapat Dengar Pendapat. Saya melakukan sosialisasi ini saya pilih-pilih pak. Dimana ada suara saya, meskipun hanya satu, disitu saya akan buat kegiatan sosialisasi ini. kalau tidak ada suara saya di situ, saya tidak mau” ujar Herly saat acara kegiatan Sosper berlangsung.

Tidak hanya itu, dalam kegiatan Sosper tersebut, Herly juga tak sengaja mengucapkan sebutan untuk mengajak warga untuk mendukung dirinya agar bisa terpilih kembali pada pesta Demokrasi tahun 2024 kedepan.

“Jadi makanya jika saya terpilih lagi nanti saya akan kembali buat kegiatan di sini. Mudah-mudahan warga jangan lupa” sebutnya.(ri).

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *