Foto : Kunjungan Ketua TP PKK Kabupaten Deli Serdang, Ny Hj Yunita Ashari Tambunan di Desa Medan Krio, Kecamatan Sunggal. Senin (22/11).
Sunggal.AnalisaOne.com I Dalam penanganan Stunting, Pemkab Deli Serdang telah menganggarkan sebesar Rp.9,20 milyar lebih, dan sebesar Rp .1,7 milyar lebih bantuan operasional khusus untuk Stunting, namun lucunya anggaran yang digelontorkan Pemkab Deli Serdang dalam penanganan percepatan Stunting tidak diketahui kemana anggaran itu digelontorkan. Senin, (22/11).
Berdasarkan keputusan Bupati No,90 tahun 2022, Pemkab Deli Serdang telah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Deli Serdang, tanggal 26 Januari 2022, sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) no 72 tahun 2021, tentang percepatan penurunan Angka Stunting.
Hal ini juga dibenarkan oleh Tim Penilaian Kabupaten Deli Serdang (TPK) saat kunjungannya ke Kecamatan Sunggal di Gedung MCC jalan Medan Binjai. Dalam kunjungannya, Tim Penilaian Kabupaten (TPK) juga menilai bahwa angka Stunting di Kecamatan Sunggal meningkat.
Hal ini senada dengan pantauan wartawan bahwa diduga masih minimnya penanganan Stunting di Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang sehingga angka Stunting meningkat.
Sementara Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Deli Serdang, Ny Hj Yunita Ashari Tambunan dalam kunjungan Program 10 pokok Kegiatan PKK di Desa Medan Krio menyebutkan bahwa program itu termasuk penanganan Stunting.
Ny. Hj Yunita Ashari Tambunan saat dikonfirmasi wartawan, terkait awak media belum melihat gesar gesurnya penanganan Stunting di Kecamatan Sunggal, menjelaskan bahwa PKK belum merata dalam penanganan Stunting sebab, PKK ini hanyalah relawan.
“Kami ini (PKK) memang belum merata penangan Stunting. kami ini hanya relawan. Namun di puskesmas ada penanganan Stunting.” Sebutnya.
Istri orang nomor satu di Pemkab Deli Serdang ini membantah pertanyaan wartawan terkait tidak ada penanganan Stunting di Kecamatan Sunggal berkordinasi dengan pihak Puskesmas.
“Ya enggak la.itu udah semuanya (kordinasi).jadi tanyak pak camatnya, tanyakan dokter puskesmasnya juga.kalau PKK tidak ada anggarannya” katanya.
Dilokasi yang sama, Kordinator BKBBN Kecamatan Sunggal, Khoirudin Nasution saat ditanyakan wartawan terkait siapa pengelola anggaran Stunting di Kecamatan Sunggal, dan kepada siapa laporan penangan Stunting, sambil berang dirinya malah menjawab tidak tahu anggaran Stunting itu kemana dan dimana. Bahkan Khoirudin yang ditanyakan wartawan apakah ada data penanganan Stunting di Kecamatan, juga mengelak dan tidak mau menjelaskan.
“Kalau itu saya tidak tahu.udah saya tidak mau menjelaskan” ujarnya kepada wartawan. Senin, (23/11).
Namun saat disinggung kenapa tidak mengetahui adanya anggaran dalam penanganan Stunting di Kecamatan Sunggal, Khoirudin langsung marah dan juga menyebutkan bahwa dirinya juga wartawan.
“Saya wartawan juga dulu. Jadi kamu jangan tanya seperti itu sama saya” berangnya.
Hal yang sama dengan pengakuan Staf BKBBN Kecamatan Sunggal saat dikunjungi wartawan ke kantornya. Perumpuan berhijab itu menyebutkan bahwa terkait laporan itu tidak tahu.
“Kalau itu yang tahu pak Udin (Kahirudin). Jadi TPK itu ada kegiatan yang namanya Dapur Sehat (Dashat) di Desa-Desa dan itu termasuk penanganan Stunting.” sebutnya.
Sedangkan ibu Dijah selaku staf BKBBN menyebutkan terkait anggaran itu tidak ada. Hanya saja diberikan anggaran berupa pulsa dari pusat. Dan sampai saat ini tidak pernah diberikan anggaran.
“Kami dari BKBBN tidak menerima anggaran. Namun menerima dalam bentuk pulsa untuk para Tim Pendamping Keluarga (TPK) terdiri dari kader KB,PKK dan Kader Kesehatan. Dan laporan itu kami hanya mendata saja lalu melaporkannya ke pusat melalui online. Jadi untuk TPK nya itu hanya mendapat dalam bentuk pulsa bukan uang. Jadi jelasnya bisa tanyakan ke Pak Khairudin” ujarnya mengakhiri.(ri).