Prediksi Sektor Alih Daya Kebanjiran Order Tahun 2023

Foto : Dedi Purnomo bersama Ketua KADIN Sumut saat kunjungan ke Booth PAS Facility Service & PAS Property di acara Rakorwil Japnas Sumut.

Medan.AnalisaOne.com I Proyek strategis nasional yang berlangsung saat ini, seperti infrastruktur dan pembangunan IKN (Ibu Kota Negara) baru “Nusantara” akan terus menyerap tenaga kerja yang cukup besar.

Dilihat dari tahun 2015 sampai dengan kuartal 3 tahun 2021, sektor konstruksi rata-rata berkontribusi 9,94% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional.

Angka tersebut menempati peringkat ke-4 kontribusi terbesar terhadap PDB total Nasional. Hal itu diungkapkan Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur Wilayah Nasional, BPIW, Benny Hermawan.

Beliau menerangkan, bahwa kontribusi PDB sektor konstruksi berada di bawah sektor perdagangan besar, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, serta sektor industri pengolahan.

Benny juga menyampaikan, sektor konstruksi diproyeksikan dapat menyerap sampai dengan 8,7 juta tenaga kerja (TK) pada tahun 2023.

“Rata-rata tren pertumbuhan tenaga kerja sektor konstruksi dari tahun 2017-2019 dan 2021 ialah sebesar 2,83%, sehingga diproyeksikan pada tahun 2022 sektor konstruksi dapat menyerap sebanyak 8.528.463 juta tenaga kerja dan 8.769.798 tenaga kerja pada tahun 2023,” Ujar Benny.

Jika melihat data pengangguran indonesia, menurut BPS (Badan Pusat Statistik) di angka 8.4 juta dari total angkatan kerja nasional, pada agustus 2022 dengan porsi 5.86%, maka proyek strategis nasional mampu menyerap tenga kerja tersebut.

Di sela-sela acara Jaringan Pengusaha Nasional Sumatera Utara (Japnas Sumut), terus mendorong pelaku usaha mikro kecil dan menegah (UMKM) Sumut untuk bersaing di pasar internasional.

Dirut PT.Prima Asia Satya, Dedi Purnomo mengatakan bahwa industri PT.Prima Asia Satya dibidang alih daya (outsourcing) yakin akan ada peningkatan kinerja di sektornya, termasuk terkait program pemerintah akan hilirisasi industri termasuk TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri)”.

“Idealnya ketika TKDN mulai keluar sertifikasinya, maka akan banyak sektor manufaktur bergerak yang membutuhkan tenaga kerja yang cukup besar, tidak mungkin perusahaan manufaktur langsung menggunakan robot untuk produksinya”jelasnya.

“Karena sudah pasti modal kerjanya cukup besar. Maka solusinya adalah menggunakan jasa perusahaan alihdaya seperti kami, itu sebabnya saya yakin PT.Prima Asia Satya akan menjadi pilihan dan bisa bersaing dengan memberikan sumber daya manusia terbaik di setiap sektornya” tambah Dedi.

Terpisah, Ketua Kadin Sumut, Firsal Mutyara dalam acara itu mengaku bangga melihat semangat pengusaha muda yang bergabung di Japnas Sumut.

Firsal mengatakan pihaknya akan mendorong wirausaha yang ada di Sumut untuk mempunyai daya saing, baik di tingkat nasional maupun internasional.

“Indonesia adalah negara dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil di tengah pemulihan pasca pandemi covid-19, hal ini dapat dilihat dari data inflasi, BI rate, dan nilai tukar yang stabil hingga saat ini. Pemerintah terus mendukung penuh TKDN untuk mewujudkan industri hilirisasi di semua sektor”terang Firsal.(rel).

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *