Medan. AnalisaOne.com I Lagi – lagi Proyek Pemeliharaan Berkala Jalan Propinsi, Jln. Setia Budi Kota Medan dari Dinas Bina Marga dan Bina Kontruksi Propsu senilai Rp.18 Milyar bersumber dari APBD T.A 2019 terlihat dikerjakan asal jadi.
Diketahui berdasarkan informasi bahwa Pemeliharaan Jalan Setia Budi tersebut dimenangkan oleh PT. Pollung Karya Abadi beralamat Jalan Turi no 141 Teladan Timur Kota Medan. Senin, (24/2).
Lucunya, proyek yang ditandatangani pada bulan Agustus lalu dikerjakan pada bulan Desember awal tahun 2019 kemarin hingga bulan Februari akhir tahun 2020 masih terlihat dikerjakan. Hal ini dibenarkan oleh Pimpinan proyek, Henry Lumban Gaol saat klarifikasi dengan wartawan. Dirinya juga sangat menyayangkan pemberitaan di salah satu media cetak yang menurutnya tidak konfirmasi.
“Memang penandatanganan kontrak itu dibulan Agustus. Kita kerja diawal bulan Desember. jadi saya menyayangkan pemberitaan itu. Kenapa tidak konfirmasi ke saya. Kami welcome bang.” Ujar Henry Lumban Gaol diketahui selaku Direktur.
Beliau juga menceritakan kenapa pengerjaannya bisa tertunda hingga di awal bulan 12, tidak di bulan Agustus. “Saya juga kecewa, proyek yang kita buat itu ternyata masih banyak masyarakat komplain. Bahkan kita menunggu lagi dari pihak Kecamatan. Ketika ingin cor itu median jalan, kita minta izin dari Dinas Perhubungan. Dan izin itu juga lama” Sebut Henry dengan berdalih.
Selain masyarakat komplain, dalam proyek pemeliharaan jalan setia budi tersebut, pihak pemerintah dalam hal ini Dinas Bina Marga dan Bina Kontruksi Sumut tidak mematangkan perencanaan kerja, hingga penyedia jasa tidak dapat bekerja maksimal.
“Perencanaannya tidak matang. Buktinya masih banyak masyarakat yang komplain, sehingga pekerjaan kami mengulur waktu hingga awal bulan 12 padahal penandatanganannya di bulan Agustus 2019.” Katanya.
Sementara, Anto (48) warga setia budi kepada AnalisaOne.com menjelaskan bahwa pembangunan di median trotoar ini tidak ada artinya. selain mengganggu, pembangunan ini bukan diharapkan oleh warga, karena disini bukan rawan banjir. kalau bisa di inti Kota dulu dibenahi.
“Tidak ada artinya pembangunan median trotoar itu di cor permanen gitu pak. Selain mengganggu, ini bukan diharapkan oleh warga. Agar anggaran keluar aja itu.” kata Anto pemilik Toko Besi jln.Setia Budi.
Hal yang sama juga diucapkan oleh Ibu Yusi (45), seorang janda bekerja sebagai penjual Sate di Jalan Setia Budi. Namun dirinya hanya bisa terdiam saja meskipun proyek tersebut dibangun hanya asal-asalan.
“kami sebagai rakyat kecil tidak berani berbuat. kami takut nanti di tangkap. kita lihat zaman sekarang ini serba payah mengkritik.” Kata Yusi kepada wartawan, Jumat (18/10) lalu.
Selain Anto dan Yusi, seorang warga jalan Setia Budi diketahui bernama Whisel (53), sangat menyayangkan adanya pembangunan dikerjakan oleh pihak pemerintah asal jadi. Dirinya menceritakan bahwa pembangunan pada median trotoarnya dikerjakan hanya ditimpa cor saja. sehingga jadi permanen.
Padahal, penutup drainase sistem bongkar pasang ini sangat membantu bagi masyarakat dan Pemerintah jika terjadi penyumbatan sampah atau lainnya.
“Kalau pembangunan ini permanen pembersihannya nanti harus pakai biaya besar dong, karena lobang kontrol paritnya jauh. kalau kami melihat lebih baik yang sistem bongkar pasang saja, lebih efisien dia. kalau dilihat dari pengerjaannya hanya ditempel saja corannya. sehingga menjadi permanen. kalau saya melihat ini masih amburadul ” kata Whisel.
Saat ditanyakan apakah sebelumnya pihak pemerintah ada mengeluarkan surat pemberitahuan untuk pengerjaan penutup drainase itu, ia menjawab tidak pernah ada surat pemberitahuan dari pemerintah ke masyarakat.
“Kalau ke saya pribadi tidak ada menerima surat pemberitahuan dari pemerintah” Ucapnya kepada AnalisaOne.com.
Terpisah, sangat disayangkan hingga berita ini diturunkan, PPATK Dinas Bina Marga dan Bina Kontruksi Propinsi Sumatera Utara, Rizal saat dikonfirmasi via telfon whatsapp tidak mau mengangkat. Ketika dikonfirmasi melalui pesan whatsapp terkait pengerjaannya masih dikerjakan, dan sudah di PHO, juga tidak mau membalas.(Ri).