Waduh…Kades Patumbak II dan Oknum PH Diduga Kamuflase Laporan Seakan Jadi Korban Aniaya

Medan.AnalisaOne.com I Pihak Kepolisian Polrestabes Kota Medan diminta untuk berhati – hati atas adanya dugaan kamuflase laporan dan berita bohong yang mengaku seakan menjadi korban penganiayaan oleh mantan Kadusnya ,Edi Syahputra.jumat, (22/9).

Aksi saling lapor seakan menjadi korban pada dugaan kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Kepala Desa Patumbak II, Edi Sucipto terhadap korban Edi Syahputra kini masih bergulir di Polrestabes.

Namun ada yang aneh,dimana laporan Kades Patumbak II, Edi Sucipto diduga seperti di ajari untuk membuat laporan balik seakan menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh Edi Syahputra mantan Kadusnya.

Tak tanggung-tanggung untuk membuat laporan balik dengan istilah split, Edi Sucipto diduga telah memboking oknum pengacara agar kasusnya dapat terlindungi.

Dengan sejumlah rangkaian dugaan alasan sebagai pembenar, Kades Patumbak II, Edi Sucipto bersama oknum Pengacaranya berinisial HP sukses membuat laporan split di Polsek Patumbak atau dugaan kamuflase laporan.

Hal ini terbukti dari beredarnya vidio Youtube Kepala Desa Patumbak II, Edi Sucipto didampingi oknum Pengecara, Edi Sucipto seakan menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh mantan kepala Dusun di desanya.

Padahal korban Edi Syahputra sudah melaporkan kasusnya ke Polrestabes Kota Medan. Namun laporan Kades di Polsek Patumbak bisa juga diterima oleh Polsek Patumbak dengan kasus yang sama.

Kepada wartawan Edi Sucipto membuat berita bantahan dan melalui vidio bahwa dirinya adalah yang menjadi korban atas Penganiayaan yang dilakukan oleh Edi Syahputra yang diketahui telah melaporkan pertama ke Polrestabes Kota Medan.

Saat di konfirmasi wartawan melalui pesan whatshap terkait dugaan penganiayaan yang kades lakukan kepada Mantan Kadus I. Apakah karena unsur dendam sehingga pak kades berani melakukan penganiayaan tersebut, dan apakah pak kades tidak takut dengan permasalahan hukum hingga berani melakukan pemukulan, Edi Sucipto malah menyebutkan bahwa dirinya lagi di Polsek Patumbak untuk buat LP juga.

“Saya lagi di Polsek pak. Buat lp.
Saya yang di aniaya pak” Sebut Kades kepada wartawan melalui pesan whatshap.Kamis, (21/9).

Ditanyakan kembali oleh wartawan kenapa saksi menyebutkan bahwa pak kades emosi dan turun langsung memukul Edi Syahputra, Kades menyebutkan bahwa itu persi pelapor.

“Itu kan persi dia bang.Saya juga ada saksi” jawab kades.

Ditanyakan kembali oleh media kenapa saat kejadian jika kades yang di aniaya tidak membuat laporan dan malah Edi Syahputra yang terlihat lembab memar dan langsung melaporkan kejadian itu, Kades Patumbak 2 Edy Sucipto berkilah dan menyebutkan masih menimbang.

“karna masih menimbang dengan rasa kekeluargaan bang, sampai tadi malam pun istri dan keluarganya minta tolong sama saya agar tidak buat LP kepolsek. Dan saya nunggu si Edi sama keluarganya sampai jam 12 malam, si Edinya tadi malam enggak pulang” kilah Kades.

Dalam rekaman Vidio YouTube itu, Edi Sucipto diduga membuat berita bohong seakan menjadi korban penganiayaan oleh mantan Kadusnya Edi Syahputra. Padahal, diketahui dari sumber bahwa Edi Sucipto sebagai Kepala Desa berlagak preman melakukan penganiayaan hanya gegara bersenggolan.

Informasi yang dihimpun, peristiwa penganiayaan itu berawal pada hari Senin, tanggal 18-9-2023, pukul 20.30 wib. saat itu korban Edi Syahputra hendak pergi ke Indomaret untuk membayar tagihan listrik. Persisnya di jalan simpang Sigara-gara, dekat Indomaret, korban hendak belok ke kiri ke Indomaret.

Lantas, dari arah belakang terlapor Edi Sucipto langsung menabrak korban. Hingga korban emosi dan menyebutkan “Hoi” kepada terlapor yang diketahui Kepala Desa Patumbak II, Edi Sucipto.

Tidak terima di bentak oleh korban yang merupakan Mantan Kadus I, Desa Patumbak II, Edi Sucipto langsung emosi dan turun untuk memukuli mantan Kadus hingga dadanya memar dan pendengaran korban terganggu dan melaporkan kejadian itu ke Polrestabes Kota Medan sesuai dengan Nomor :LP/B/3139/IX/2023/SPKT/Polrestabes Kota Medan/Polda Sumatera Utara.(am/ri).

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *