Sunggal.AnalisaOne.com I Dugaan kecurangan dalam pelaksanaan Pemilihan Umum ( Pemilu ) di Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang masih terlihat meninggi.Jumat, (9/2).
Pasalnya, tidak hanya kecurangan black campain dan many politik yang banyak terjadi di Kecamatan Sunggal. Kini lokasi Tempat Pemilihan Suara (TPS) juga tidak luput dari dugaan kecurangan oknum Kelompok Panitia Pemungutan Suara di Desa (KPPS).
Sebab, dugaan pesanan untuk memuluskan para caleg nakal hingga adanya kongkalikong agar caleg nakal terpilih banyak terjadi. Pantauan wartawan salah satunya kecurangan muncul pada dugaan pesanan lokasi Tempat Pemilihan Suara (TPS) di Desa Paya Geli yang banyak berpindah.
Dimana terlihat bahwa untuk memuluskan dugaan pesanan para caleg nakal, Panitia Pemungutan Suara Desa diduga merubah lokasi atau memindahkan lokasi Tempat Pemilihan Suara (TPS) pada Pemilu 2024 di Desa Paya Geli agar tidak terawasi
“Dulunya saat pesta demokrasi Pilpres tahun 2019 Tempat TPS itu kalau tidak salah ada 3 di jalan Tanjung Balai. kini dari data Peta TPS Desa Paya Geli didusun III jalan Tanjung Balai ada I, bagaimana bisa ini, apa harus jalan jauh lagi masyarakat yang mau memilih?. Apalagi jarak yang jauh dan pembatasan waktu ini menjadi masyarakat khususnya warga jalan Tanjung Balai yang penduduk dusun II dan III malas nantinya datang ke TPS untuk memilih” kata warga.
Hal ini bakal dirasakan warga, sebab warga menilai bahwa bergantinya lokasi TPS di Desa Paya Geli, Kecamatan Sunggal tidak terlepas dari dugaan pesanan atau bagian dari strategi curang yang kemungkinan di susupi untuk menjalankan pesanan.
Beberapa warga Desa Paya Geli, Dusun III Perumahan Paya Sari sangat kecewa lantaran lokasi TPS sangat jauh dari rumah warga.
“Ada apa ini atau apa ada????
kami mencurigai bahwa bakal ada kecurangan nanti. Dulunya TPS dekat dengan rumah kami. Ini jauh kali TPSnya. Hanya satu tempat dekat jalan Tanjung Balai. Diduga adanya pesanan ini agar bisa main curang. Bahkan ini salah satu upaya strategi untuk membuat warga malas datang ke TPS untuk memilih pada tanggal 14 februari 2023 nanti”Ujar Warga.
Hal yang sama disebutkan oleh warga jalan Tanjung Balai Dsn III, Desa Paya Geli berinisial SD. Ia meminta kepada warga agar nantinya dalam pelaksanaan pemilu tanggal 14 februari 2023 harus benar-benar mengawasi dari praktek-praktek curang.
“Jadi warga masyarakat harus berani mengungkapkan kejahatan pemilu tanggal 14 februari 2023 nanti. sebab dugaan kecurangan itu nantinya tinggi. Apalagi lokasi TPSnya diganti-ganti atau di pindahkan oleh PPS. Jadi jarak yang jauh ini menjadi masyarakat tidak mau atau malas datang ke TPS lantaran jauh tidak seperti tahun-tahun yang lalu” ungkap SD.
Sementara dari data Peta lokasi TPS yang didapat wartawan, Desa Paya Geli terdiri dari 7 dusun dan 50 TPS dan rata-rata paling banyak TPS nya berada di wilayah Kampung Manggis yang terdiri dari Dusun 4 sampai dengan dusun 7.
Hal ini terlihat untuk Dusun I ada sebanyak 4 TPS yakni TPS 1 – TPS 4 yang di peruntukan oleh PPS. Sedangkan untuk Dusun II sebanyak 6 TPS yakni dari TPS 5 – TPS 10, untuk Dusun III ada 8 TPS yakni TPS 11 – TPS 18, untuk Dusun IV ada sebanyak 8 TPS yakni TPS 19 – TPS 26, Dusun V sebanyak 8 TPS yakni TPS 27 – TPS 34, untuk Dusun VI sebanyak 5 TPS yakni TPS 35 – TPS 39, dan untuk Dusun VII sebanyak 10 TPS yakni TPS 40 – TPS 50.
Terpisah, Ketua PPS Desa Paya Geli, Khairudin saat dikonfirmasi wartawan apakah berpindahnya lokasi TPS di Desa Paya Geli adalah untuk memuluskan pesanan atau bagian dari strategi curang atau upaya agar masyarakat malas memilih, beralasan bahwa untuk TPS penyelenggaraan pemilu tahun 2024 jumlah TPS di Desa Paya Geli berkurang.
“Jadi dari sebanyak 65 TPS pada tahun 2019 lalu, kini cuma 50 TPS untuk 2024. Ada sekitar 15 TPS yang berkurang.
Terkait di jalan Tanjung balai Paya Sari Dusun III, itu memang 1 TPS kita buat dan awalnya saya membuat didalam, karena ketua TPSnya bernama Akbar Tanjung meminta agar TPS itu tidak didalam karena jauh kali di dalam”Kilah Khairudin.
Khairudin juga meyakinkan bahwa alasan berpidahnya TPS yang diperuntukan untuk di perumahan Paya Sari Karena jumlah TPS yang berkurang dan beralasan bahwa daftar DPT tidak rapi.
“Jadi kita berkurang 15 TPS bang.jadi benar kita buat 1 TPS untuk di jalan Tanjung Balai itu. Dan saya mau letakan 1 TPS itu di dalam perumahan Paya Sari, namun Ketua TPSnya mau minta agar TPS itu tidak didalam perumahan Paya Sari melainkan di luar Perumahan, alasannya karena DPT dia banyak juga dari dusun lain.artinya DPTnya saat sekarang ini tidak rapi banyak juga yang dari dusun lain ke TPS tersebut”sebutnya.
Terkait alasan TPS berpindah diduga untuk memuluskan dugaan pesanan dan upaya dari strategi kecurangan, Khairudin membantah dan menjelaskan bahwa dirinya sebagai Ketua PPS tidak ada memihak-mihak sana sini dalam pelaksanaan Pemilihan Umum ( Pemilu) tahun 2024 ini.
“Jadi Pergeseran TPS khusunya di Desa Paya Geli itu kami telah mengkajinya, kalau ada keberpihakan, saya pastikan bahwa pelaksanaan Pemilu tahun 2024 kami tidak ada memihak kemanapun. Saya sudah sampaikan kepada anggota saya, jangan ada bermain – main saat penyelenggaraan pemilu tahun 2024 ini, kalau ada akan saya copot langsung bang. Kalau kedapatan sama Abang, kabari aja sama saya bang, akan saya tindak itu anggota saya, saya orangnya terbuka kali bang “terang Khairudin.
Saat ditanyakan kembali oleh wartawan, apakah ada anggaran untuk lokasi Penyewaan TPS dan apakah saat pelaksanaan pemilu ada potongan biaya honor petugas TPS seperti tahun – tahun yang lalu, kahirudin menyebutkan bahwa dirinya juga adalah wartawan.
Namun ia menyebutkan bahwa ada anggaran untuk menyewa lokasi TPS, namun tidak ada memotong anggaran tersebut apalagi memotong anggaran honor pegawai TPS.
“Saya pun wartawan,baiground saya wartawan waspada dari tahun 1991 bang. Jadi saya paham bang. Kalau masalah anggaran dan sewa menyewa itu saya tidak mengurusin sampai itu bang, anggaran dari KPU itu habis terpakai bang. Jadi kalau terlalu detail kali gitu, ya BPK la bang yang audit nanti. Karena detail kali begitu, gak terlaksana nanti pemilu ini bang. Kalau itu jauh kali abang sampai situ, kalau adanya kesalahan uang tersebut kan ada inpektorat yang periksa nanti bang, biar mereka lah yang periksa itu.Jadi kalau untuk memotong anggaran tersebut saya pastikan tidak ada.jadi kalau ada Abang mendengar erkait adanya by pesan untuk setiap TPS itu langsung saja konfirmasi ke Kadusnya”ungkapnya mengakhiri.(ri).