Simalungun, AnalisaOne.com I Marak dan makin menjamurnya praktek perjudian tebak angka di Siantar Simalungun ini memang sudah menjadi rahasia umum, hampir di setiap warung menjadi pembahasan apalagi dikalangan masyarakat yang memang sudah bosan dan resah dengan praktek judi tebak angka ini.
Mereka bahkan sudah tidak tau lagi berharap kepada siapa untuk menutup dan menangkap bandar besar judi togel di Simalungun, walaupun berungkali diterbitkan beberapa media tapi baik Kapolsek, Kapolres bahkan Kapolda seakan tidak menghiraukan berita berita yang diterbitkan tersebut.
“sudahlah bang, kalau memang sudah tidak ada lagi yang bisa diharapkan untuk menghentikan ini, kami minta sama Presiden dan Kapolri untuk melegalkan sekalian judi togel itu di Siantar Simalungun ini, jadi tidak ada lagi yang ribut ribut,”jelas warga Tanah Jawa yang identitasnya tak ingin disebutkan.
Banyaknya bandar besar seperti S. Nainggolan dan Rizal Belawan yang hingga saat ini belum juga tersentuh dan ditangkap walaupun beberapa media baik online maupun cetak yang ada di Siantar Simalungun ini telah berungkali menerbitkan tentang praktek perjudian tebak angka ini, tetapi hingga saat ini adem ayem menjalankan bisnis haram ini, dan memang nyatanya hingga saat ini yang ditangkap hanya sekelas jurtul dan korlap.
Berlabel Sitanggang “99” (sebelumnya “guli guli 55”) praktek perjudian tebak angka milik Rizal Belawan bisa dikatakan hampir menguasai seluruh wilayah Simalungun tanpa ada yang berani mengganggu ataupun menangkap baik korlap maupun jurtulnya.
Hal ini disampaikan PS. (51) warga tanah jawa kepada awak media, Rabu (28/10/2020) melalui pesan aplikasi whatsapp yang mengatakan kalau titik titik yang menyetor kepada Rizal Belawan untuk seputaran Tanah jawa ada Diki, manurung, pak candra, untuk Pekan Tanah Jawa ada Pak Nova S. dan bermarga Samosir.
Bahkan lebih lanjut PS menerangkan “ada lagi untuk wilayah perdagangan bermarga Siregar, ada juga panggilannya Kempes, Baholo, Hasibuan, Akim Sinaga, Nanang, dan untuk wilayah serbelawan dan sekitarnya si putra,”beber PS
Informasi yang didapat awak media bahkan jika ada korlap ataupun jurtul yang tidak mau menyetor ke S. Nainggolan dan Rizal Belawan ataupunĀ bandar yang disebutkan tadi pasti akan tertangkap.
“kalau ketauan ada korlap ataupun jurtul yang tidak mau menyetor ke SN ataupun Rizal Belawan pasti tidak lama akan tertangkap bang,”ujar warga yang identitasnya tak ingin disebutkan.
Menanggapi hal ini Lembaga Advokasi Dan Bantuan Hukum Nasional Rekan Juang mewakili aspirasi masyarakat angkat bicara melalui pentolannya Gusti Ramadhani, SH kepada awak media.
“kami Lembaga Advokasi Bantuan Hukum Nasional akan membantu dan akan menyurati Presiden dan Kapolri menyampaikan aspirasi masyarakat ini,”jelas gusti
Lebih lanjut gusti menjelaskan saat Ali Sadikin menjabat gubernur Ibu kota, ia pernah membuat gempar dengan melegalkan permainan judi yang dikenal sebagai Nalo (Nasional Lotre) berdasarkan Undang-Undang No.11 Tahun 1957 tentang tanggung jawab pemerintah terhadap daerahnya sendiri. Namun di balik pro kontra yang menyeret Ali Sadikin, permainan judi itu terbukti mampu membangun Jakarta menjadi lebih baik.
Banyak infrastruktur yang dibangun dan pemerintah juga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat kala itu. dalam hal ini mungkin bisa untuk melokalisasi perjudian di kota ini, tapi banyak tantangan yg dihadapi , secara hukum Islam perjudian itu haram hukumnya.
Sementara Kapolres Simalungun AKBP. Budi Waluyo, SIK melalui Kasubag Humas Iptu. Lukman Hakim Sembiring saat dikonfirmasi awak media Jumat (23/10/2020) melalui pesan whatsapp terkait belum tertangkapnya bandar besar togel S. Nainggolan dan Rizal Belawan hingga saat ini belum dapat memberikan keterangan. (Bg.mag)