Foto : Kepala Desa Paya Geli, Hardi Ismanto saat menegur pekerja dari Hutama Karya.
Sunggal.AnalisaOne.com I Lagi dugaan permasalahan dalam pengerjaan proyek APBN, Jaringan Distribusi Umum Saluran Penyediaan Air Minum (JDU SPAM) senilai Rp.435 milyar di Jalan Medan Binjai, yang di Sub Kontrak kepada beberapa perusahaan kini kembali dikeluhkan warga.
Warga masyarakat bersama para pengurus Gereja Keimanan Indonesia menuding bahwa gegara proyek APBN JDU SPAM, lokasi jualan dan rumah ibadah Gereja terendam air hingga ketinggian 20 cm.
Warga tidak terima lokasi usaha dan rumah ibadah Gereja Keimanan kebanjiran akibat pengorekan proyek yang hingga kini belum diketahui kapan selesainya.
“Kami tidak terima bang.karena setelah di bendung mereka, atau di cor mereka parit itu jadinya banjir sampai ke dalam Rumah Ibadah kami. Entah gimana pengerjaan proyek ini bang.mereka tidak memikirkan kami yang berjualan dan tidak bisa beribadah di Gereja. Makanya kami melaporkan kepada Kepala Desa bang” ujar warga kepada wartawan, Senin, (27/2).
Munandar dan Pendeta K.Simalango tidak terima Karna sebelum ada proyek JDU SPAM, lokasi halamannya tidak pernah banjir.
“Sebelum ada proyek ini, tempat kami tidak pernah banjir. semenjak ada pengerjaan ini makanya banjir. apalagi mereka tutup atau cor pula parit itu, ya makin kebanjiran kami sampai masuk ke rumah. Kami minta perusahaan supaya memperbaikinya kembali. Jangan sampai pengerjaan mereka itu merugikan kami sebagai warga” sebutnya.
Sementara, terkait laporan warga, Kepala Desa Paya Geli, Hardi Ismanto yang disapa Pading langsung turun dan tinjau lokasi yang menjadi penyebab banjir sehingga dikeluhkan warga.
“Jadi kita sebagai Pemerintahan Desa Paya Geli turun kelokasi untuk menanggapi keluhan warga, jadi benar ada beberapa warga yang keberatan lantaran sudah 2 kali tempat usahanya dan rumah ibadah Gereja tergenang air, sampai masuk ke dalam rumah ibadah gereja. Setelah kita tinjau, ternyata perusahaan yang mengerjakan ada menutup saluran parit (atau membendung parit) sehingga jalur air tadi tidak lancar akibat di perkecil. Makanya para pekerjanya sudah kita panggil dan sudah kita sampaikan kepada pihak HK akan segera memperbaikinya supaya tidak terjadi banjir lagi khususnya di rumah ibadah Gereja” sebut Pading sapaan akrabnya kepada wartawan, Senin, (27/2).
Pading menambahkan bahwa warga yang mengalami kebanjiran diharapakan bersabar lantaran pihak Desa sudah melaporkannya dan menegur langsung para pekerja termasuk pengawas Septi lapangannya.
“Jadi tadi sudah langsung saya (Kepala Desa) tegur pihak perusahaan melalui pengawas Septi lapangan dari Hutama karya (HK). berharap apa yang dikeluhkan nantinya dapat berjalan dan di kerjakan oleh Perusahaan”kata Pading.
Terpisah, salah satu perwakilan perusahaan HK bidang Safty pengerjaan diketahui bernama Adi kepada wartawan mengatakan akan menyampaikan kepada pimpinan.
“Jadi nanti kami sampaikan dulu kepada pimpinan kami bang.kalau saya disini hanya bidang pengawasan untuk K3 saja (Sefty). Nanti laporan pak Kades akan saya sampaikan kepada pimpinan” Ujar Adi.