Medan.AnalisaOne.com – PT Pelindo Multi Terminal (SPMT), Subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo yang fokus pada pelayanan operasional terminal nonpetikemas, mempertegas komitmennya dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) pada tiga bidang prioritas yakni pendidikan, lingkungan, pengembangan UMKM, salah satunya melalui program penanganan stunting dan gizi buruk.
SPMT meluncurkan Program Penanganan Stunting dan Gizi Buruk di kecamatan Medan Marelan dengan menggandeng Rumah Zakat dan didukung oleh Dinas Kesehatan Kota Medan, Rabu (28/8)
Program ini bertujuan untuk mendukung penurunan angka stunting dan gizi buruk pada balita di kecamatan Medan Marelan yang berada di sekitar wilayah operasional SPMT. Dalam kegiatan peluncuran ini, juga diserahkan secara simbolis bantuan bahan pokok berupa beras, telur, dan susu kepada ibu dan anak yang akan mengikuti program tersebut.
VP Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) SPMT, Joni Ilyas menyampaikan bahwa program ini merupakan salah satu program TJSL Pelindo Group dalam mendukung program pemerintah untuk menangani permasalahan stunting dan gizi buruk di Indonesia.
Dilansir dari data Kementerian Kesehatan, hal ini sejalan dengan program pemerintah yang menargetkan angka prevalensi anak balita stunting di Indonesia sebesar 14% pada tahun 2024.
Program ini menyasar kepada 50 balita, terdiri dari 34 anak penderita stunting dan 16 anak dengan gizi buruk. Balita tersebut akan dilakukan pemberian makanan tambahan sebanyak 3 kali sehari dengan menu gizi lengkap dari ahli gizi yang dimulai sejak awal September tahun ini. Selain itu, juga akan dipantau perkembangannya serta penyuluhan tentang angka kecukupan gizi dan generasi sehat kepada para orang tua setiap bulan.
“Stunting merupakan masalah kesehatan serius yang mempengaruhi pertumbuhan anak dan kualitas sumber daya manusia di masa depan. Untuk itu, SPMT hadir melalui program ini yang akan dilakukan selama enam bulan dan dipantau perkembangannya secara berkala agar dapat menurunkan angka stunting dan gizi buruk di wilayah Medan Marelan,” ujar Joni Ilyas.
Joni berharap semua pihak dapat mendukung program ini sehingga pemberian makanan tambahan ini dapat dimanfaatkan secara tepat. Upaya yang dilakukan SPMT ini juga mendukung capaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Ditambahkan Joni, kecamatan Medan Marelan dipilih sebagai lokasi program karena masih terdapat prevalensi stunting dan gizi buruk di wilayah ini, serta masih berada di wilayah sekitar pelabuhan.
“Program Penanganan Stunting dan Gizi Buruk ini diharapkan akan terus dilakukan secara berkelanjutan yang dapat diteruskan dengan berbagai program kolaborasi lainnya sehingga dapat mengatasi permasalahan sosial secara holistik dan mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat,” terang Joni.
Camat Medan Marelan, Ananda Sulung Parlaungan turut memberikan apresiasi terhadap inisiatif ini.
“Stunting adalah salah satu isu utama yang ada di sekitar kita, dan kami sangat berterima kasih atas kontribusi SPMT dalam membantu mengatasi masalah ini,” ujar Ananda.
Program ini juga melibatkan Employee Social Responsibility (ESR) yang bertajuk SPMT Rise! untuk mendorong para karyawan SPMT hadir secara nyata dalam aksi sosial. Selain itu, program ini juga mengikutsertakan komunitas binaan SPMT yakni Pelindo Youth Community (PYC) sebagai relawan yang akan turut memantau untuk perkembangan pertumbuhan ibu dan juga anak agar nantinya ibu sehat anak pintar. (amr)