Medan.AnalisaOne.com I Ditengah pandemi covid-19, Satuan Polisi Pamong Praja Propinsi Sumatera Utara (Satpol PP) siapkan anggaran sebesar Rp.14,2 milyar untuk pembangunan gedung seluas 1800m2 dijalan Kapten Muslim. Namun pembangunan gedung tersebut kabarnya masih dalam proses tender ulang.
Dari data dihimpun, bahwa sebelumnya pembangunan Gedung Satpol PP jalan Kapten Muslim senilai Rp.14,2 M sempat direncanakan akan dibangun pada tahun 2019 kemarin. Kini pembangunan Gedung tersebut kembali direncanakan pada tahun 2020 dan masih dalam proses tender.
Drs Abdullah Khair Harahap MSP sebagai Kepala Bidang Sumber Daya Aparatur pada Satuan Polisi Pamong Praja Pemprov Sumut saat dihubungi wartawan via seluler terkait pembangunan gedung Satpol PP yang menelan biaya Rp.14,2 Milyar, menjelaskan bahwa dananya/anggaran itu dipulangkan. Namun tidak merinci penyebab pasti kenapa anggaran dipulangkan terkait pembangunan gedung Satpol PP tersebut.
“Terkait pembangunan itu, anggarannya dipulangkan” Kata Khoir.
Berbeda dengan Habibullah, SH selaku Sekretaris Satpol PP Sumut saat dikonfirmasi wartawan dikantornya. Dirinya belum berani menjelaskan secara rinci kenapa pembangunan Gedung Satpol PP Sumut masih dalam proses tender ulang.
“Saya minta izin ke Kasat dulu ya. Karena saya tidak elok menjelaskan. Namun kenapa tender itu di ulang, karena peserta lelang tidak memenuhi syarat” Kata Habibullah.
Begitu juga dengan Benhard Sigalingging selaku bendahara Satpol PP yang berdampingan dengan Habibullah. Dirinya menjelaskan bahwa terkait pembangunan gedung Satpol PP itu masih dalam proses tender. Namun tidak menjelaskan kenapa ditenderkan ulang
“Kalau pembangunan gedung Satpol PP masih dalam proses tender saat ini. Itu kewenangan ULP dan pokja” Ujarnya.
Saat ditanya apakah tim Pokja juga termasuk dari Satpol PP, Benhard membantah bahwa tim Pokja sama sekali tidak ada dari Satpol PP.
“Tim Pokja tidak ada dari Satpol PP. Silahkan tanya langsung ke ULP terkhusus ke tim Pokjanya” Kata Benhard.
Benhard menjelaskan bahwa pihaknya sudah menyerahkan berkas ke pokja ULP untuk ditenderkan.
“Kami sudah menyerahkan berkas ke Pokja ULP supaya di tender. Sampai disitu kami tidak punya kewenangan. mereka (ULP) yang menilai, karena mereka penyelenggara lelangnya” Kata Benhard.
“Sampai detik ini, apa yang menjadi hasil kami belum dikabari. Menurut saya lebih tepat abang hubungi ke ULP, terkhusus Pokja yang menangani tender pembangunan gedung Satpol PP ini”katanya lagi.
Namun ketika ditanyakan lagi kenapa di tenderkan ulang, Benhard tidak menjelaskan alasannya lagi. ditanyakan kapan masukan berkas pembangunan gedung Satpol PP untuk ditenderkan, Benhard mengatakan bahwa penyerahan berkas dimasukan dibulan Mei tahun 2020 untuk ditenderkan.
“Untuk tender Pembangunan Gedung Satpol PP senilai Rp.14,2 M kita masukan, kalau tidak salah bulan Mei. Ia juga berpesan kepada media, bahwa intinya silahkan tanyakan ke pokja, smash (pukul) aja tim Pokjanya. Kami mendukung, kalau tidak benar tim Pokjanya korankan aja” Pinta Benhard.
Dikonfirmasi tentang pengadaan trail 250 cc sebanyak 8 unit senilai 560 juta, Benhard mengaku jika pengadaan itu dihapuskan (refocusing). Terkait pengadaan 85 pasang baju olahraga sebesar Rp. 270 juta itu akan dilaksanakan.
Terpisah, hingga 3 hari wartawan mendatangi kantor Biro Pembangunan dilantai 5 Kantor Gubernur Sumatera Utara guna konfirmasi, tidak diberikan masuk oleh salah seorang petugas satpol PP diketahui bernama Ana. Ia mengatakan bahwa yang bersangkutan sedang rapat.
“Mereka sedang rapat diluar bang” Kata Ana petugas Satpol PP Sumut.
Pantauan dilokasi lantai 5 Kantor Gubernur, sudah tidak segampang masuk seperti tahun 2019 lalu. Terlihat, pintu masuk sudah dipasang pengamanan finjer print yang tidak dapat dimasukin sembarang orang.
Salah satu staf laki – laki dilantai 5 Biro Pembangunan menjelaskan bahwa bukan wartawan saja yang dicegah masuk, tapi yang lainnya juga.
“Ini sudah ada pada tahun 2020 bang. Bukan wartawan saja yang dicegah untuk masuk, yang lainnya juga” Ujarnya. (ri).