Musyawarah Warga Belum Tercapai, Banjir Jalan Tanjung Balai Masih Tergenang

Sunggal.AnalisaOne.com I Banjir dijalan Tanjung Balai yang meresahkan warga Desa Paya Geli, Dusun II dan Dusun III, hingga 4 hari berlalu belum juga surut. Warga berharap Pemerintah Kabupaten Deli Serdang segera turun tangan. Kamis (25/6).

Beberapa warga sekitar yang terdampak banjir berupaya bagaimana agar banjir segera surut dan aktifitas ibadah tidak terganggu. Pantauan dilokasi, beberapa warga telah menggelar musyawarah yang dihadiri Hardi selaku sekretaris Desa Paya Geli beserta staf untuk melakukan gotong – royong atau membangun drainase alternatif (sementara). Namun, hasil musyawarah hingga saat ini belum tercapai.

Sekretaris Desa Paya Geli, Hardi menuturkan bahwa dilokasi banjir tidak surut lantaran drainase yang tidak baik dan tidak merata. “Ada beberapa rumah yang memiliki drainase, selebihnya tidak ada drainasenya” Kata Hardi.

Ditanya hasil musyawarah kepada warga, Hardi membenarkan bahwa musyawarah bersama warga terkait banjir dijalan Tanjung Balai belum tercapai, hal ini lantaran warga tidak bersedia didepan rumahnya dibangun drainase alternatif (sementara).

“Musyawarah warga kemarin untuk mengatasi agar air yang menggenangi jalan tanjung balai persisnya didepan Mesjid Ar-Rasidah dapat segera surut, sembari menunggu pembangunan melalui Kabupaten Deli Serdang.”Katanya kepada AnalisaOne.com.

Lebih jauh dikatakan Hardi, bahwa pihaknya juga berharap agar Pemkab Deli Serdang dapat membangun Drainase di jalan Tanjung Balai. Namun mungkin warga menginginkan pembangunan drainase dibangun menggunakan Dana Desa (DD).

“Perlu diketahui bahwa kami dari pihak Desa Paya Geli mempunyai Juknis penggunaan Dana Desa. Yang mana Dana Desa (DD) tidak bisa digunakan untuk pembangunan drainase kabupaten atau propinsi” Terang Hardi.

Hardi juga menjelaskan bahwa pihak Dinas Pekerjaan Umum Deli Serdang sudah meninjau ke lokasi Banjir. Kita berharap bersama agar pembangunan drainase dapat di bangun.

“Semalam pihak Dinas Pekerjaan Umum sudah datang meninjau lokasi, kita berharap bersama supaya segera di bangun drainase” Ucap Hardi.

Sementara, salah seorang warga Dusun III Desa Paya Geli yang tidak bersedia menyebutkan namanya, mengatakan kepada AnalisaOne.com. bahwa sulit untuk berbuat baik ditengah masyarakat untuk melakukan pembangunan alternatif drainase agar banjir segera surut. Baik yang kita harap, belum tentu baik diterima. Hal ini terlihat bahwa tidak tercapainya hasil kesepakatan (Musyawarah). dimana beberapa warga tidak bersedia akan dilakukannya pembangunan alternatif drainase agar air yang tergenang segera surut.

“Kita berharap dalam musyawarah itu menemukan alternatifnya. Jika seperti ini, menurut kita baik namun menurut beberapa warga yang lain tidak. Ya mungkin mereka (warga) belum terimbas dari banjir tersebut sehingga para warga ada yang keberatan dan tidak bersedia dibangunkan drainase alternatif agar air segera surut. Perlu diketahui, ini sifatnya darurat, Jika terus tergenang seperti itu, bukan warga sekitar saja yang turut terdampak. Tapi warga yang melintas juga terganggu” Sebutnya.

“Saya berharap kepada masyarakat harus tanggap dan berani berikan solusi agar air yang terus – menerus menggenangi jalan Tanjung Balai segera surut. Apalagi jika terus tergenang, maka jalan yang baru diaspal tahun 2017-2018 lalu akan kembali rusak”ujarnya.(red).

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *