Sunggal.AnalisaOne.com I Menyikapi pemberitaan Kades dan Kepala Dusun yang sempat viral di media sosial melarang dan membubarkan remaja mesjid bagikan masker di depan mesjid Jami Al-iklasiyah, Indrayani NST selaku Kepala Desa Lalang membantah tudingan itu.
“Itu salah paham bang. Miskomunikasi saja. Kegiatan itu bagus. Jadi saya mencoba melerai dan sekaligus bertanya kepengurusan Remaja Mesjid.” Ujar Indra kepada AnalisaOne.com. Senin, (22/3).
Indra menjelaskan kegiatan pembagian masker oleh sekelompok masyarakat mengatasnamakan remaja mesjid sempat terjadi keributan dengan pengurus Badan Kemakmuran Mesjid (BKM) Jami Al-Ikhlasiyah. Lantas, saya mencoba untuk melerai keributan itu agar tidak terjadi perkelahian.
“Saya selaku Kepala Desa datang untuk melerai. Karena sempat terjadi keributan dengan pengurus BKM Mesjid Al-iklasiyah” Ujarnya.
Perdebatan itu dipicu lantaran pembagian masker gratis mengatasnamakan Remaja Mesjid tanpa diketahui pengurus Badan Kemakmuran Mesjid (BKM), sehingga pengurus BKM Al-Ikhlasiyah melarang lantaran tidak ada SK kepengurusannya.
“Tidak ada saya melarang. Justru kegiatan itu bagus. Namun kami sebagai pemerintahan Desa juga harus tahu kegiatan apa itu. Kepala Dusun itu sebagai PLT BKM, apakah sudah diketahui Kepala Dusun selaku pengurus BKM juga?..semua itu ada mekanismenya. Apalagi mereka bawa nama remaja mesjid” Kata Indra.
“Apalagi lokasi pembagian itu disamping kantor Desa. Namun jika mereka mengatasnamakan masyarakat, pengurus BKM Jami Al-Iklasiyah tidak ada masalah. Saya hanya menegur lantaran pembagian masker tidak diketahui oleh Pengurus BKM Al-Iklasiyah” Jelasnya.
“Mereka mengatasnamakan remaja mesjid Al-iklasiyah untuk membagikan masker. Nah, kebetulan lokasi itu disamping Kantor Desa, apa salah saya menegur????.
Dalam vidio itu, kan saya tanyakan apakah ada kordinasi sama kadus selaku PLT BKM, itu yang saya tanyak.” Ujar Kades.
Jadi, saya menghimbau bahwa tidak ada yang harus diributin, ini hanya miskomunikasi saja. Jika ada yang kurang pas, mari kita bicarakan. Jika ada tersinggung dengan pembicaraan kita, kami sebagai pimpinan minta maaf.
“Tidak ada yang harus diributin. Ini hanya miskomunikasi aja. Jika ada yang kurang pas, mari kita duduk, dan bicara. Jadi jika ada yang tersinggung, saya selaku Pimpinan Desa minta maaf” Ujarnya.
Hal yang sama dikatakan Kepala Dusun I ,Zulfan Andre selaku PLT BKM Al-Iklasiyah. Menurutnya, warga yang membagikan masker itu mengatasnamakan remaja mesjid. Dan tidak ada berkordinasi dengan kami. Mereka tidak mengakui saya sebagai PLT BKM ada. Dan mereka remaja mesjid tidak ada kejelasan SK kepengurusannya, Makanya saya tanyakan.
“Saya PLT dari tanggal 1 Februari kemarin sampai sekarang. Jadi jika mereka mengatasnamakan remaja mesjid harus jelaslah, kordinasilah sama kami pengurus Badan Kemakmuran Mesjid Jami Al-Ikhlasiyah, namanya remaja mesjid. harus sinergilah dengan pengurus BKM. Terkecuali mereka mengatasnamakan masyarakat. Itu silahkan bang. Kami dari pengurus BKM tidak akan marah. Mereka tidak ada kordinasi sama saya, apalagi mereka tidak mau mengakui saya sebagai PLT BKM bang.” Ujar Zulfan.
“Apa pantas, ketika masyarakat yang sering ke mesjid kita katakan remaja mesjid. Tentu harus ada dasar SK kepengurusannya bang. Saya khawatir jika kelompok dari masyarakat yang lain mengaku remaja mesjid lagi. Bisa ribut lagi nanti. Nah saya menjadi PLT, belum ada mengeluarkan SK Kepengurusan Remaja Mesjid itu.” Sebutnya lagi.
Terpisah, Camat Sunggal, Ismail, SSTP, M.A.P membenarkan bahwa ada keributan di Desa Lalang. Dan sudah memanggil Kepala Desa.
“Ini hanya miskomunikasi saja. Sudah saya panggil Kadesnya. Dan kades sudah meminta maaf.” Ujar Ismail.
Sebelumnya, kegiatan bagi-bagi masker gratis yang dilakukan sekelompok remaja mesjid Jami Al-Iklasiyah mendadak viral. Dalam vidio yang berdurasi 3 menit itu terlihat bahwa oknum perangkat Desa Lalang dianggap berbuat arogansi dengan melarang dan memaksa untuk membubarkan kegiatan itu.
Dolli Harahap selaku remaja mesjid Jami Al-Iklasiyah saat dikonfirmasi AnalisaOne.com merasa kecewa atas tindakan orogansi oknum pemerintahan Desa Lalang yang melarang dan membubarkan kegiatan solidaritas mereka untuk membagikan masker gratis ke masyarakat.
“Kami kecewa atas sikap arogansi oknum perangkat Desa Lalang yang melarang dan membubarkan kegiatan pembagian masker gratis ke warga. Kami meminta agar Kepala Desa di beri sanksi sesuai aturan hukum” Ucap Dolli.(ri).