Medan. AnalisaOne.com I Dugaan Korupsi dalam Pembangunan Rumah Sakit Gigi dan Mulut di lingkungan Universitas Sumatera Utara (USU) kini terlihat terang. Pasalnya pembangunan Rumah sakit tersebut dikerjakan oleh pekerja yang tidak frofesional. Senin (9/12).
Hal ini dikatakan oleh Hendra selaku Ketua LSM Gerakan Rakyat Anti Korupsi (LSM Gertak) Kota Medan. Selain tidak frofesional, pengerjaan pembangunan yang sudah lewat masanya itu diduga dikerjakan asal jadi.
“Kita khawatir bangunan untuk dunia pendidikan di USU itu dikerjakan asal jadi. Lihat saja pekerjanya saja tidak kedepankan K3. Kita pakai warga asing untuk pembangunannya, kita ribut. Namun dikerjakan dengan orang kita ya seperti ini, kemungkinan persyaratannya saja frofesional, tapi kenyataan dilapangan tidak.” Tutur Hendra Kepada AnalisaOne.com.
Hendra menceritakan bahwa pihaknya telah menyuratin Universitas Sumatera Utara terhadap bangunan Rumah Sakit Gigi dan Mulut yang telah habis masa kerjanya, meskipun masih banyak beberapa pekerjaan yang tidak selesai.
“Sudah kita Suratin pihak USU terhadap bangunan RSGM, ini baru contoh. Memang masih banyak lagi proyek pembangunan yang di kerjakan sekarang” Kata Hendra.
Pihaknya selaku sosial kontrol menilai bahwa pembangunan itu tidak mengedepankan kualitas dan kuantitas bangunan. Hal ini didasari para pekerja yang direkrut tidak frofesional hingga menghasilkan kualitas bangunan yang diragukan.
“Inikan proyek kontruksi, kok bisanya pekerja tidak ada kelengkapan kerja. Dari situ saja kita meragukan pembangunan itu. Jangan – jangan nanti seperti pembangunan SDN sekolah yang di Kota Pasuruan ambruk setelah jadi, atau seperti bangunan Cafe Big White Coffe Ringrud kemarin diduga tidak sesuai berstek.” Tegas Hendra.
Maria Kaban yang berhasil dikonfirmasi AnalisaOne.com selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK USU) dan sekaligus Dosen menyatakan bahwa terkait adanya laporan LSM di RSGM para pekerja proyek yang melanggar K3, pihaknya sudah menegur pelaksananya.
“Sudah kami tegur pemborongnya” Kata Maria.
Saat ditanyakan adanya pembangunan yang dibangun tidak mengedepankan kualitas pembangunannya, Maria menjelaskan bawah pihaknya sudah bicara ke Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintah dan Pembangunan Daerah(TP4D), katanya yang berhubungan dengan proyek disini silahkan hubungi Pasaribu (TP4D Kejatisu).
“Pihaknya sudah menghubungi TP4D Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, bernama P. Pasaribu, katanya segala yang berhubungan dengan proyek silakan berhubungan sama dia.hubungi aja dia” Kata Maria.
Disinggung bahwa TP4D telah dibubarkan, Maria tidak mengetahui dan tidak ada pemberitahuan ke pihaknya.
“Tidak ada pemberitahuan ke kami, Jadi hubungi aja dia di Kejatisu, Apa kata mereka nanti.” Kata Maria
Beliau menanggapi terkait proyek pembangunan RSGM yang dikerjakan oleh pekerja yang tidak memiliki sertifikasi kerja, dan kelengkapan kerja,
Maria menjelaskan bahwa semua telah berjalan sesuai dengan kontrak. Semua terkait temuan – temuan yang tidak ada K3 itu saya telah melihat bahwa dikontrak kita semua lengkap ada K3nya.
“Dikontrak kami lengkap. Ada semuanya berkas K3 nya dan kelengkapan berkas lainnya” Ujar Maria.
Disinggung senyatanya dalam pekerjaan proyek itu tidak sesuai dengan berkas yang dimasukan, seperti pelaksana proyek ada melengkapi surat K3 kerja, Maria marah dan menantang dengan bahasa tidak pantas.
“Jadi mau kalian apa?” Ujarnya dengan tegang.
Saat dijawab bahwa tujuannya adalah konfirmasi, Maria mengakui memang telah melihat pekerja tidak ada pakai K3, tapi itu sudah di tegur.
“Memang ada tidak pakai K3, kan pekerja kita ini memang tidak terbiasa menggunakan perlengkapan yang banyak tetek bengeknya (peralatan Keselamatan Kerja). Tapi susah kita tegur itu” Ucap Maria.
Terpisah, Maria sempat bercerita secara tidak langsung bahwa pihaknya (USU) males didatangi oleh LSM yang tidak jelas.
“Kami males didatangi oleh LSM yang tidak jelas asalnya” Kilah Maria.
Namun dirinya akan berusaha mengecek keberadaan Lembaga Swadaya Masyarakat di kantor Dinas Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Medan.
“Nanti akan saya cek keberadaan LSM bapak di Kesbangpol. ” Kata Maria.
Terpisah, Pasaribu selaku Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara membenarkan bahwa ada proyek pembangunan Rumah Sakit Gigi dan Mulut di USU, mungkin sudah masuk permohonannya ke kita, tapi penugasan secara khusus belum ada ke saya.
“Memang sudah ada proyeknya berjalan, mungkin permohonan memang sudah ada ke TP4D, tapi penugasan secara khusus kepada saya belum ada, itu bukan saya saja timnya, yang lain ada juga. Tapi sampai saat ini surat penunjukan saya belum ada ke saya”Ujar Pasaribu melalui telfon selulernya.(RI).