SUMUT.AnalisaOne.com – Pemandangan memilukan terlihat di Lingkungan 6 Aek Baringin, Kelurahan Bandar Durian, Kecamatan Aek Natas, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) pada Kamis (9/10/2025).
Anak-anak sekolah di daerah tersebut terpaksa diangkut menggunakan mobil jenis Chevrolet milik PT Sawit Bandar Durian (SBD) yang tidak layak untuk mengangkut orang.
Mobil Chevrolet tersebut hanya ditutupi tenda di bagian atas. Kondisi ini menyebabkan anak-anak sekolah basah kuyup saat hujan. Selain itu, tidak ada petugas yang menjaga di bagian belakang mobil, sehingga keselamatan anak-anak sangat terancam.
“Sangat miris melihat anak sekolah yang sebagian besar orang tuanya bekerja di perkebunan tersebut,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Warga tersebut menambahkan bahwa pihak perusahaan diduga tidak pernah memperdulikan keselamatan anak-anak sekolah yang diangkut menggunakan mobil tersebut.
Jarak tempuh dari rumah ke sekolah mencapai 3-4 kilometer, dengan kondisi jalan sekitar 2 kilometer yang rusak parah. Hal ini semakin memperburuk situasi dan mengancam keselamatan anak-anak sekolah.
Lebih lanjut, warga tersebut mengungkapkan bahwa mobil Chevrolet yang digunakan untuk mengangkut anak sekolah sudah lama beroperasi sejak PT Sawit Bandar Durian (SBD) berdiri di Aek Baringin. Ironisnya, mobil tersebut tidak memiliki plat kendaraan, sehingga diduga tidak membayar pajak.
Warga setempat berharap agar Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Bobby Nasution, melalui Samsat, Bupati Labura, Dinas Perhubungan Kabupaten Labura, Dinas PPPA Kabupaten Labura, dan Komisi Perlindungan Anak Daerah Labura segera turun ke lokasi PT SBD untuk melakukan audit terhadap angkutan milik perusahaan.
“Kami bermohon agar jangan sampai Kabupaten Labura yang bersemboyan ‘Babontuk Elok Basimpul Kuat’ ini tercemar dengan mirisnya pengangkutan anak-anak sekolah yang tidak layak dan membahayakan jiwa mereka,” tegas tokoh masyarakat setempat.
Awak media telah mencoba mengkonfirmasi masalah ini kepada Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah Labura, E. Marpaung, yang menyatakan akan menindaklanjuti ke perusahaan.
“Terimakasih.akan saya tindaklanjuti ke Perusahaan”sebutnya.
Namun, upaya konfirmasi kepada Manager PT SBD, E. Sitepu, melalui pesan WhatsApp belum berhasil hingga berita ini diturunkan, diduga, E. Sitepu memblokir nomor jurnalis.
Kasus ini menjadi sorotan dan diharapkan segera mendapatkan perhatian serius dari pihak terkait, demi keselamatan dan kenyamanan anak-anak sekolah di Labura.(G.Tambunan).
