BINJAI AnalisaOne.com – Aksi Kapolres Binjai yang membagikan beras Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) kepada ratusan pengemudi ojek online (ojol) saat berlangsungnya aksi unjuk rasa di Mapolres Binjai menuai beragam reaksi.
Di satu sisi, tindakan ini dipandang sebagai bentuk kepedulian dan respons cepat terhadap aspirasi masyarakat. Namun, di sisi lain, muncul pertanyaan mengenai prosedur dan sumber beras SPHP yang seharusnya menjadi bagian dari program pangan murah pemerintah.
Pembagian beras dengan dalih “Jumat Berkah” ini dilakukan saat para pengemudi ojol menyampaikan aspirasi terkait berbagai permasalahan yang mereka hadapi. Aksi spontan Kapolres Binjai ini diapresiasi oleh sebagian pengunjuk rasa yang merasa terbantu dengan bantuan tersebut.
“Kami sangat berterima kasih atas perhatian Bapak Kapolres. Bantuan ini sangat berarti bagi kami,” ujar salah seorang pengemudi ojol.
Namun, pembagian beras SPHP secara gratis ini juga menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat. Pasalnya, beras SPHP merupakan bagian dari program pemerintah untuk menjaga stabilitas harga pangan dan didistribusikan melalui operasi pasar atau program pangan murah dengan harga yang terjangkau.
Salah seorang masyarakat yang ikut dalam aksi demo di Kantor DPRD juga mengutarakan kehadirannya apakah mendapatkan 5 karung beras seperti ojol kemarin.
“Kalau kami bang berharap dapat beras kayak ojol kemarin.apalagi harga beras mahal di pasaran. Jadi kami para ibu pingin harga pangan murah” ujar tuti, mengaku warga Kota Binjai.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Perdagangan dan Ketenagakerjaan (Disperindagker) Kota Binjai, Hamdani Hasibuan, saat dikonfirmasi mengenai pembagian beras di Polres Binjai menyatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui asal beras SPHP yang dibagikan oleh Kapolres Binjai. Ia menjelaskan bahwa beras SPHP yang didistribusikan oleh Disperindagker berasal dari Bulog melalui program Dinas Pertanian.
“Kami tidak tahu dari mana Polres Binjai mendapatkan beras SPHP tersebut. Sebaiknya ditanyakan langsung kepada pihak Polres atau Dinas Pertanian,” kata Hamdani.
Hingga saat ini, Kapolres Binjai belum memberikan keterangan resmi mengenai sumber beras SPHP yang dibagikan. Upaya konfirmasi dari awak media belum mendapatkan respons.(ri).
