Medan AnalisaOne.com – Masyarakat Kota Medan kerap mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang menolak pasien dengan alasan klasik: kamar penuh. Padahal, Wali Kota Medan telah mencanangkan program Universal Health Coverage (UHC) untuk memastikan seluruh warga mendapatkan akses kesehatan yang layak. Ironisnya, di lapangan, banyak warga yang gigit jari karena ditolak rumah sakit.
Namun, jangan khawatir! Sekretaris Eksekutif Garda Pengawasan Perlindungan Konsumen, Rahmad Budianto, memberikan solusi cerdas agar warga tidak lagi dibohongi oleh rumah sakit nakal. “Warga harus melek teknologi! Jangan gaptek lagi,” tegasnya.
Kunci Ampuh: Aplikasi Mobile JKN!
Rahmad menjelaskan, penolakan dengan alasan kamar penuh seringkali tidak sesuai dengan fakta di lapangan. Untuk itu, warga diimbau untuk mengunduh aplikasi Mobile JKN di smartphone masing-masing.
“Di aplikasi itu, ada menu ‘Info Ketersediaan Tempat Tidur’. Data di sana selalu di-update oleh rumah sakit. Jadi, warga bisa langsung lihat, kamar VVIP, VIP, Kelas I sampai Kelas III, semuanya kelihatan,” jelasnya.
Dengan aplikasi Mobile JKN, warga tidak hanya bisa memastikan ketersediaan kamar, tetapi juga memantau fasilitas dan layanan yang ditawarkan oleh rumah sakit. Ini adalah langkah penting untuk menghindari penolakan dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan hak Anda.
Untuk memastikan ketersediaan tempat tidur di Rumah Sakit, masyarakat bisa mengunduh dan manfaatkan aplikasi Mobile JKN. Jangan biarkan diri Anda dibodohi oleh rumah sakit yang tidak bertanggung jawab.
Laporkan jika Anda ditolak. Penolakan pasien adalah pelanggaran. Jangan ragu untuk melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwenang.
Budi meminta agar warga masyarakat mulai menyebarkan informasi ini. Bantu keluarga, teman, dan tetangga anda agar mereka juga tahu cara cerdas mendapatkan pelayanan kesehatan di Kota Medan.
“Dengan bersatu dan memanfaatkan teknologi, kita bisa memaksa rumah sakit untuk memberikan pelayanan yang jujur dan berkualitas kepada seluruh warga Kota Medan. Jangan biarkan hak Anda dirampas!”Kata Budi.(ri).
