Medan. AnalisaOne.com I Dinilai amburadul dan banyak kecurangan, ratusan warga kota Medan geruduk kantor Dinas Pendidikan Sumut. Kamis, (17/6).
Ratusan warga yang terdiri dari orang tua murid sangat kecewa lantaran situs Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online tahun 2021 ditingkat SMA sampai saat ini tidak dapat di akses.
“Bagaimana sistemnya ini. Kami sampai jam 1 malam mencoba untuk masuk kesitus sekolahnya, tapi tidak bisa masuk. Eror situsnya” Terang warga.
Tidak hanya itu, beberapa orang tua murid juga kecewa lantaran pelayanan pegawai Dinas Pendidikan Sumatera Utara tidak baik dan banyak yang menghindar saat ditanya.
“Kami dari pagi disini, kenapa kalian semua mengelak dan menghindar. Kami datang kemari untuk meminta pertanggung jawaban Dinas terkait PPDB ini. sampai saat ini tidak bisa di akses situsnya”ujarnya.
Warga menilai bahwa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) melalui jalur online rumit dan banyak kecurangan.
“Bayangkan, Anak saya sudah mendaftarkan ke sekolah SMA Negeri di Medan. Paginya dilihat lulus, namun saat di akses beberapa kali pada siang hari, sistemnya eror gak bisa dibuka. Lalu kami coba lagi dan terlihat di situs online itu anak saya tidak lulus. Macam apa sistemnya ini?? “Kesal beberapa warga.
Sementara, Kadis Pendidikan Sumut, Prof Dr. syaifuddin langsung menerima keluhan ratusan warga dan membuat pertemuan. Dalam pertemuan itu, Syaifuddin mengatakan bahwa sistem perangkingan ada di sekolah, bukan di Dinas Pendidikan Sumut.
“Itu sistem perangkingan adanya disekolah bukan di kami. Ini semua yang datang memang sudah mendaftarkan anaknya kan?? Kata Syaifuddin kepada ratusan warga.
Syaifudiin akan secepatnya memanggil panitia Penerima Peserta Didik Baru (PPDB) dan mempertanyakan masalah yang terjadi ini.
” Saya akan panggil panitianya. Kasih kami waktu dua hari. Nanti para warga buat semua keluhannya di kertas, dan sampaikan kepada saya” Sebut Kadis seakan membantu.
Namun, jawaban Kadis Pendidikan Syaifudin dinilai berbelit dan berputar -putar.
“Bapak jangan berbelit dan berputar -putar jawabannya. Ini masalahnya harus diselesaikan. Tolong dijawab pak masalah kami ini” Teriak warga.
Sementara seorang warga diketahui bernama Rico,(50) kepada AnalisaOne.com mengatakan agar Kadis Pendidikan Sumut memerintahkan seluruh sekolah membuat daftar nilai terendah yang dipajang di sekolah masing-masing.
“Kami para orang tua semua disini kecewa. Kenapa disekolah tidak ada dipajang kriteria nilai terendah. Kalau ada, kami kan tahu dengan nilai itu, bisa gak anak kami masuk. Ini banyak dikatakan warga disini tidak ada syarat nilai terendah dan berapa nilai tertinggi disetiap sekolah” Pinta Riko.
Rico juga menilai bahwa sistem PPDB online tahun ini sangat amburadul. Saya melihat dari tadi keluhan warga tentang perangkingan dan prestasi. Jadi kami meminta Kadis Pendidikan secepatnya mengumumkan hasil pengumumamnya samplenya adalah sekolah SMA Negeri 1 Medan.
“Kalau ditanya tentang penerimaan siswa tahun ini sangat amburadul. Disini ratusan warga meminta agar Kadis secepatnya mengumumkan hasil kelulusan dari jalur prengkingan dan prestasi sebelum jalur zonasi selesai, samplenya yang harus di buat adalah sekolah SMAN 1 Medan. Agar kami para orang tua mengetahui berapa orang yang lulus jalur perangkingan dan jalur prestasi serta berapa pula nilai tertingginya dan terendah di SMAN 1 Medan”terang Rico.
Ditempat terpisah, Kadis Pendidikan Sumut, Prof. Dr. Syaifuddin saat konfirmasi AnalisaOne.com terkait dugaan kecurangan PPDB Online dan berapa besar anggaran yang dikucurkan tidak mau menjawab.
“Udahlah bang, gak usah saja itu” Sebutnya.(Ri).