Medan.AnalisaOne.com I Hingga tujuh hari berlalu pihak Kepolisian Polrestabes Kota Medan, melalui Polsek Helvetia belum mengungkap pelaku – pelaku keributan yang terjadi diduga di Tempat Hiburan Malam Xtend. Rabu, (4/4).
Beredar kabar bahwa keributan yang terjadi di Tempat Hiburan Malam Xtend yang dikelola oleh DP bukan terkait persoalan parkir seperti yang di utarakan DP dalam salah satu media online atau Media Televisi.
Dari amatan wartawan, dugaan keributan persisnya di lokasi Tempat Hiburan Malam Xtend dipicu adanya persaingan usaha yang diduga ilegal. Namun, Hingga sampai saat ini kasus yang diduga banyak melibatkan para pelaku kejahatan tersebut belum mampu terungkap.
Begitu juga sengan pihak Polrestabes Kota Medan, hingga sampai saat ini belum mau menjawab konfirmasi wartawan.
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Helvetia, Iptu Shofi yang dikonfirmasi wartawan mengatakan melalui anggota reskrim bernama Fandi bahwa keributan di lokasi berdekatan dengan THM Xtend masih sudah dilakukan Lidik. Namun untuk tersangka, pihaknya memilah-milah pelaku.
“Sudah di lakukan Lidik.Tersangka untuk saat ini sedang kami pilah-pilah” sebutnya.
Disinggung bahwa dalam rekaman Vidio amatir tersebut ada salah satu pelaku apakah polri atau TNI yang menggunakan senjata diduga senjata api, Beliau menegaskan bahwa pelaku bukan berasal dari Polri.
“Negatif Polri Bg, mungkin abg juga udah tau itu siapa,udah beredar di media kalau tidak salah” ucap Kanit Reskrim melalui anggota Reskrim bernama Fandi. Senin, (3/4).
Ternyata DP juga Disebut-Sebut Mengelola SPA di Makro Hingga Buka Saat Bulan Rhamadhan
Tidak hanya mengelola Tempat Hiburan Malam Xtend, DP juga diketahui ada mengelola usaha SPA di jajaran Ruko Makro Bisnis Center.
Dari pantauan wartawan, Senin, (3/4), DP diduga seperti kebal hukum lantaran selain THM Xtend yang berani membuka disaat bulan Ramadhan, ternyata usaha SPA milik DP di jajaran Ruko Makro Bisnis Center yang diketahui bernama “PETAHAYA” juga terlihat buka.
Saat wartawan mengecek lokasi usaha SPA di Jajaran Ruko Makro Bisnis Center, ternyata usaha SPA dengan merek “PETAHAYA”yang disebut dikelola oleh DP berani membuka disaat bulan Rhamadhan.
Salah satu pengusaha SPA yang berhasil ditemui wartawan mengatakan bahwa usahanya saat bulan Rhamadhan ini ditutup sementara karena ada edaran walikota Medan.
“Kalau kami tutup bang,mana berani kami buka. Ngeri ini wali kota medan.cuma itu (PETAHAYA) yang berani buka bang.tidak tahu kita siapa bekingnya” ujarnya kepada wartawan.
Sayangnya, hingga berita ini di muat,Kepala Bidang Destinasi Dan Industri Pariwisata Kota Medan, Adry Ginting dikonfirmasi wartawan tidak pernah mau membalas.