Keributan di THM Xtend Belum Terungkap, Benarkah Warga Sebut Ada Oknum Polisi

Medan.AnalisaOne.com I Hingga empat hari berlalu, pihak Kepolisian Polrestabes Medan belum mampu mengungkap masalah keributan di Tempat Hiburan Malam Xtend yang berada di komplek Mega Park, Kecamatan Medan Helvetia.minggu, (2/4).

Pantauan wartawan bahwa THM Xtend diketahui dikelola oleh DP diduga menjadi tempat aksi keributan yang kabarnya melibatkan salah seorang oknum.

Meskipun begitu, DP selaku pengelola malah diduga membuat isu hoax dengan membuat pemberitaan yang tidak benar atau pembanding.

Dimana DP secara terang-terangan mengajak wartawan untuk membuat berita hoax dengan menyebutkan bahwa keributan itu terjadi di toko Vape yang disebut miliknya lantaran uang parkir.

“Jadi sebelumnya, memang Jukir liar sempat ribut dengan pelanggan di toko saya. Tapi ujungnya selesai dan saya bilang ke satpam komplek agar dapat mencegah keributan supaya tidak terjadi lagi,” kata Dedi, Kamis (30/3/2023). dilansir dari media ternama kota Medan.

Dalam keterangannya, Dedi juga menyebutkan bahwa aksi keributan dipicu dari adanya pembeli di toko vapenya  berselisih dengan jukir persoalan uang parkir. Sehingga kerusuhan itu berimbas ke toko miliknya.

Apalagi dalam pemberitaan tersebut bahwa ada sebuah video percekcokan antara jukir liar dan pelanggannya itu, viral di media sosial. Terlihat pada, Kamis (30/3/2023).

Dan ada kerumunan warga yang sedang cekcok mulut, hingga menyebutkan adanya pria berbadan tegap berambut cukup panjang memegang senjata api yang disebut-sebut anggota polisi.

Namun Kanit Reskrim Polsek Medan Helvetia, Iptu Ibrahim Sofi SH menegaskan, yang terlibat di dalam perkelahian itu tidak ada dari anggota Polri.

Sementara, Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda dikonfirmasi wartawan terkait apa pemicu keributan hingga adanya aksi membawa Kelewang di lokasi THM Xtend, masih memilih bungkam.

Begitu juga Kasat Reskrim Polrestabes Medan,Kompol Fathir hingga sampai saat ini tidak mau membalas konfirmasi wartawan.

Praktisi Hukum Kota Medan, M.Ikbal,SH, MH

Sementara aksi keributan dilokasi THM Xtend membuat praktisi hukum Kota Medan, M.Ikbal, SH, MH angkat bicara.

Kepada wartawan, Ikbal meminta pihak Kepolisian Polrestabes Medan transfaran dalam melakukan Penyelidikan dan Penyidikan terhadap kasus keributan di lokasi yang terdapat Tempat Hiburan Malam (THM).

“Kita minta Polrestabes Medan transfaran dalam melakukan penyelidikan dan Penyidikan atas keributan di Tempat Hiburan Malam, sampai adanya kejadian penyerangan hingga ada membawa senjata tajam, yang khwatir terjadinya aksi pembunuhan.apalagi dalam pemberitaan itu ada vidio katanya dan ada juga warga menyebut pria berbadan tegap menggunakan senjata. Nah, ini harus diusut siapa itu oknumnya” ujar Ikbal. Sabtu, (1/4).

Ikbal menuturkan bahwa apa yang dijelaskan oleh pemilik dipemberitaan bahwa aksi keributan itu lantaran adanya persoalan uang parkir, ia tersenyum dan menyebutkan bahwa tidak sampai seperti itu permasalahannya.

“Kalau keributan itu lantaran dipicu adanya persoalan uang parkir, mungkin tidak sampai seperti itu kejadiannya hingga mengundang warga untuk melakukan penyerangan dengan membawa senjata tajam. Jikapun dipicu lantaran uang parkir, ya harus di Lidik dulu dong. Nah dilokasi itu kan komplek, dan lokasi bersampingan dengan Tempat Hiburan Malam, nah ini bisa juga menjadi pemicu keributan, apakah karena mabuk, atau persaingan bisnis, inikan bisa-bisa saja terjadi. Apalagi ada pemberitaan bahwa peredaran narkoba di Tempat Hiburan Malam ini tinggi. Jadi ini perlu di Lidik oleh pihak kepolisian Polrestabes Medan” kata Ikbal.

Jauh dikatakan Ikbal, bahwa selain Polrestabes Kota Medan, Wali Kota Medan,Bobby Afif Nasution diminta juga tanggap dan peka atas Tempat Hiburan Malam yang berani buka di saat bulan suci rhamadhan.

“Kita lihat ya, wali kota Medan telah membuat surat edaran larangan buka di bulan ramadhan, namun masih saja ada beberapa yang mencoba berani buka. Dan kita minta kepada Pak Bobby Nasution harus tegas ini. Bila perlu Kepala Dinas Pariwisata dan Kepala Bidang Penindakan dan pengawasan di copot ini. Apalagi sampai adanya keributan dilokasi tempat – tempat hiburan malam. jadi diminta walikota harus peka terhadap pengelola yang membangkang edaran itu” tuturnya mengakhiri.(ri).

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *