Medan.AnalisaOne.com I Sebanyak 344 Kepala Sekolah SMA,SMK dan SLB se-Sumatera Utara dilantik. Pelantikan itu langsung di pimpin oleh Gubernur Sumatera Utara Edi Rahmayadi di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman 41, Medan, Selasa (5/7)
Mantan Pangkostrad itu menyampaikan bahwa sekolah yang baik itu terlihat dari Kepala Sekolahnya. Karena menurut Edi, Kepala Sekolah merupakan cerminan sekolah. Sehingga kepala Sekolah harus memberikan keteladanan kepada anak peserta didik dan para guru
“Murid ini perlu motivasi untuk belajar, contoh teladan itu kepala sekolah, pakaian dan sikapnya, itu kepala sekolah, jadi kalau saya mau lihat sekolahannya saya cukup lihat kepala sekolah, ” kata Edy.
Pria yang sempat menjabat Pangdam I BB Sumatera Utara itu juga menegaskan bahwa akan mengevaluasi kinerja para kepala sekolah setiap enam bulan sekali.
“Saya sudah perintahkan ada perjanjian setiap enam bulan kali akan saya evaluasi. Tidak cocok anda jadi kepala sekolah, saya ganti. saya butuh kualitas, karena masa depan Sumut ini tergantung sekali dengan anak anak didik anda, ” tegas Edi.
Untuk tahun ini, bagi siapa yang akan menjadi kepala Sekolah akan disekolahkan dahulu atau mendapat penataran terlebih dahulu, tidak seperti masa lalu saat menjabat kepala sekolah baru disekolahkan.
“Masa lalu, orang itu jadi kepala sekolah dulu baru disekolahkan, sekarang ikutin tes, baru disekolahkan, setelah itu lulus, baru ditempatkan jadi kepala sekolah,” kata Edy, usai pelantikan.
Sementara Plt Kepala Dinas Pendidikan Sumut, Lasro Marbun mengatakan, nantinya para kepala sekolah akan menjabarkan apa yang akan diperbuat.
“Jadi nantinya Kepala sekolah ini akan mengisi kertas kosong, mereka sendiri yang akan menulis, apa yang akan mereka perbuat saat menjabat kepala Sekolah. Baru nanti kita akan uji, ” kata Lasro.
Lasro menyebutkan bahwa kegiatan Pelantikan kepala Sekolah hari ini, merupakan pelantikan tahap pertama. Selanjutnya masih akan ada kepala sekolah yang dilantik.
“Nanti akan kita inventarisasi, kita petakan yang mau jadi guru penggerak, kemudian kita assesmen kan lagi, baru kita pilih dari situ, “ujar Lasro.(rel/ri).