Binjai.AnalisaOne.com I Dugaan korupsi pengadaan 2 unit Mobil Food Truck dan pengadaan Bantuan UMKM di Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kota Binjai tahun 2017 dan 2018 masih menuai tanya.
Pasalnya, Eka Edi Sahputra selaku mantan Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kota Binjai mengaku tidak ingat terkait pengadaan mobil Food Truck dan Batuan UMKM.
“Mana bisa saya ambil berkas di kantor Dinas Koperasi untuk menjelaskannya. Seharusnya beliau (Pak Megang) yang menjawab karena beliau Kadisnya. Jadi kalau ditanya sama saya tanpa didukung berkas, mana saya ingat.” Tulis Eka melalui pesan whatshap. Kamis, (4/8).
Disisi lain, Eka saat ini menjabat sebagai orang nomor satu di Inspektorat Kota Binjai, masih mengetahui bahwa penerima bantuan UMKM di Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kota Binjai.
“Saya ingat ratusan UMKM yang menerima bantuan. Penerima bantuan adalah UMKM yang mengajukan proposal. Semua lengkap satu bundelan termasuk pernyataan si penerima.
“kata Eka dalam pesan whatshaapnya.
Namun Eka tidak merinci sejauh mana hasil pemeriksaan pengadaan di Polres Binjai disamping sudah di Audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
“Dalam hal pengadaan kami didampingi kejaksaan saat itu. Disamping sudah diaudit BPK, Sudah diperiksa Polres sehubungan pengaduan masyarakat. Sekarang ditanyakan kembali.saya justru heran ada apa ini. Padahal dilaksanakan dengan lelang terbuka…siapa saja boleh ikut.” Tulis Eka lagi.
Disinggung lagi berapa banyak jumlah penerima bantuan UMKM di Dinas Koperasi Binjai, Eka mengatakan gak ingat karena berkasnya di kantor.
“Saya ga ingat…berkasnya ada di kantor koperasi” jawabnya.
Jauh dikatakan Eka, bahwa terkait pengadaan 2 unit mobil Food Truck adalah program untuk meningkatkan kelas UMKM, dimana nantinya menjadi contoh bagi pedagang agar tidak terlihat kumuh.
“Terkait 2 unit foodtruck adalah program untuk menaikkan kelas UMKM.
Agar menjadi contoh model jualan yang tidak terkesan kumuh. Dan untuk menaikkan PAD juga dengab pajak restoran. Namun kalau bantuan tidak sesuai dengan yang diberikan, ini perlu bukti…kenapa baru sekarang dia ribut” Sebut Eka.
Bahkan, untuk pengadaan Mobil Food Truck, saat itu di Sumatera Utara belum ada. “Saat itu di Sumatera tidak ada yang ada hanya di bekasi, karena masih langka. Ya mungkin karena sekarang sudah mulai ngetrend makanya bisa dibuat disini. Buktinya Food truck itu bermanfaatkan untuk UMKM” kilah Eka.
Eka menambahkan, bahwa saat itu Renstra Kota Binjai masuk pada smart Economic untuk mewujudkan smart city.
“Saat itu renstra Kota Binjai masuk pada fase smart economic untuk mewujudkan smart city. Jadi salah satu inovasinya adalah food truck tersebut.jadi bukan proyek akal akalan.” Kata Eka.(ri).