Viral….Mobil Ambulance Diduga Tidak Bisa Digunakan Pasien Rujukan, LSM Minta Kapus di Copot

Langkat.AnalisaOne.com I Kasus dugaan fasilitas Kesehatan tidak transparan dan banyak penyalahgunaan kekuasaan di diduga dilakukan oleh Kepala Puskesmas Bahorok masih menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Kamis, (10/4).

Sebab terkait dugaan penggunaan mobil ambulance tidak dibolehkan untuk membawa pasien rujukan hingga pasien di bawa menggunakan ambulance Desa menjadi sorotan tajam di kalangan wartawan dan LSM.

Apalagi kondisi tersebut diperparah lantaran pasien yang di bawa menggunakan mobil ambulance Desa telah di rawat di RS Dahlia, dan dikabarkan meninggal di RS Zulham hingga teriang di telinga masyarakat

Disisi lain yang menjadi catatan buruk oleh warga masyarakat, ternyata mobil ambulance Puskesmas Bahorok kabarnya sering di gunakan oleh Kepala Puskesmas Bahorok, Purwanti untuk kepentingan pribadi. Bahkan mobil ambulance tersebut sering di bawa pulang Kepala Puskesmas hingga fasilitas pelayanan kesehatan menjadi terganggu.

Sayangnya, Kepala Puskesmas Bahorok, Purwanti yang di konfirmasi wartawan terkait adanya informasi bahwa mobil ambulance Puskesmas Bahorok sering di bawa pulang dan digunakan bawa pupuk oleh suaminya tidak mau menjawab.

Begitu juga dengan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat,Juli yang dikonfirmasi analisaOne.com seakan membela anak buahnya.

“Sewaktu tadi saya dipuskesmas dengar ambulance pukul 12.30 katanya pasien meninggal Pukul 16.000 keluarga pasien memakai ambulance kita untuk mengantar ke kuburan, Sudah dibantu semua ya bapak” tulis Juli melalui pesan WhatsAppnya meneruskan ucapan Kapus.

Sementara, menurut sumber yang merahasiakan namanya, membenarkan mobil ambulance Puskesmas Bahorok tersebut diduga sering di bawa pulang oleh Kepala Puskesmas dan sering digunakan untuk kepentingan pribadi

“Ia bang, mobil itu kabarnya sering di bawa pulang oleh Kapus, dan di gunakan untuk bawa pupuk ke ladang. Kalau fotonya tidak ada bang sama kami, karena kami kenal sama ibu itu, tp kemarin sempat viral masalah ambulance itu. dan menjadi perbincangan hangat di sini bang.apalagi pasien rujukan itu harus di bawa menggunakan mobil ambulance dari Desa, karena mobil ambulance Puskesmas Bahorok diduga tidak tidak bisa di pakai” kata sumber.

Ia juga menyebutkan bahwa pasien tersebut akhirnya meninggal dunia setelah di rawat di Rumah Sakit.

“Kejadian itu jadi catatan warga masyarakat bang, apalagi pasiennya itu akhirnya meninggal di RS”sebutnya.

Disisi lain, dugaan penyalahgunaan kekuasaan dan wewenang oleh Kepala Puskesmas Bahorok menjadi perhatian serius oleh Rahmad Budianto selaku Sekretaris Jenderal Garda Pengawasan Perlindungan Konsumen di Sumatera Utara.

Menurut Budi, kasus pelayanan fasilitas kesehatan di Puskesmas Bahorok, Kabupaten Langkat diduga tidak transparan dan tidak dapat dinikmati masyarakat dan harus menjadi perhatian serius oleh Aparat Penegak Hukum (APH) hingga kita mendesak agar Kepala Puskesmas Bahorok, Purwanti untuk di copot dan di periksa.

“Kita mendesak agar Kapala Puskesmas Bahorok, Purwanti untuk di periksa dan di copot. Hal ini agar berdampak pada pelayanan kesehatan yang transparan di masyarakat” kata Budi kepada analisaOne.com.

Budi berharap agar kedepannya pelayanan kesehatan di Kecamatan Bahorok menjadi pelayanan yang prima di masyarakat hingga dapat dirasakan langsung oleh masyarakat khususnya di Kecamatan Bahorok.

“Kita berharap kedepan Puskesmas Bahorok ini dapat menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya dan memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat, apalagi Kecamatan Bahorok adalah daerah wisata yang menjadi iconnya Kabupaten Langkat, kalau seperti ini terjadi akan berdampak pada penurunan objek wisata” kata Budi mengakhiri.(Tim/am).

Mungkin Anda Menyukai