Jadi Ajang Keributan, Pasar Malam di Lahan PTPN 2 Rugikan Negara

Medan.AnalisaOne.com I Dugaan Korupsi penyalahgunaan kekuasaan dan wewenang oleh oknum PTPN 2di Desa Kelambir Lima Kebun makin menjadi-jadi. Jumat, (17/1).

Pasalnya, Pasar malam yang berada di Jalan Besar Kelambir Lima Kebun, Kecamatan Hamparan Perak, berdiri di tanah bekas gudang tembakau milik PTPN 2.

Diduga pemilik pasar malam mendapat restu dari pimpinan hingga bawahan oknum PTPN 2 di Kebun Helvetia hingga berani memberikan izin atau tempat sebagai lokasi hiburan yang mampu menguntungkan hingga puluhan juta rupiah perhari.

Masyarakat setempat menyebut, pasar malam yang didominasi permainan ketangkasan itu jadi momok yang menakutkan.

Menurut sumber terpercaya, pengelola pasar malam memanfaatkan lahan sebagai arena permainan, menyewa lahan dari oknum tertentu PTPN2 yang bertugas di kantor kebun Helvetia. Belum diketahui berapa besar sewa menyewa lahan, yang pasti uang mengatur segalanya.

“Disewa itu bang.gak tahu berapa biaya sewanya. Kami menduga ada oknum dari PTPN 2 yang menyewakan berkata Sumber.

Tidak hanya itu, dilokasi juga terdapat wahana permainan yang dipersiapkan dan sudah berlangsung sejak Selasa (13/1/24), diperkirakan bakal buka selama satu bulan penuh.

“Ada oknum aparat tertentu yang mengurus perijinan, termasuk pengamanan lokasi selama beroperasi”ujarnya.

Menurut masyarakat, arena pasar malam adalah tempat pemantik keributan. Dari yang sudah pernah berlangsung di tahun tahun lalu, pasar malam selalu mengundang keributan. Ada arena ketangkasan yang berbau judi dipertontonkan. Lokasinya hanya sepelemparan batu dari Masjid Tagwa Block M. Suara bising pasar malam terdengar keras dari dalam mesjid. Jelas mengganggu konsentrasi jamaah yang sedang beribadah.

Masyarakat minta agar ijin pasar malam ditinjau kembali sebelum terjadi hal hal yang tak diinginkan.

“Sudah pernah beberapa kali ada kasar malam di lokasi yang sama, selalu ada keributan, jamaah masjid merasa terganggu, suara bising mememakkan telinga. Entah kenapa ijin keramaian itu bisa diperoleh pengelola, diduga kuat ada sesuatu yang jadi penyebab” kata masyarakat.

Humas PTPN2 Rahmad Kurniawan yang dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp belum memberikan tanggapan. Pesan yang dikirim ke WA pribadinya belum berjawab.(tim)

Mungkin Anda Menyukai